Abstrak RSS

Tata Laksana Stroke Kardioemboli

Tata Laksana Stroke Kardioemboli
Nurdjaman Nurimaba
Unpad
Indonesia
Unpad
, ,

Klasifikasi stroke dibagi ke dalam stroke iskemik dan stroke hemoragik. Dimana stroke iskemik memliki angka kejadian 85% terhadap seluruh stroke dan terdiri dari 80% stroke aterotrombotik dan 20% stroke kardioemboli. Stroke hemoragik memiliki angka kejadian sebanyak 15% dari seluruh stroke, terbagi merata antara jenis stroke perdarahan intraserebral dan stroke perdarahan subaraknoid. . Stroke kardioemboli diakibatkan dari emboli yang berasal dari jantung. Sebab terserang timbulnya emboli ini adalah fibrilasi atrium pada orang tua atau terdapat kelainan katup jantung pada orang muda. Pemeriksaan fisik dan temuan klinis penting untuk diperhatikan dalam diagnosa stroke kardioemboli. Diagnosis stroke kardioemboli adalah dengan menggunakan Skala klinis Davis & Hart dan Task Force of Cerebral Embolic. Tatalaksana stroke kardioemboli menggunakan kriteria yang terdapat dalam CHADS 2 yaitu dengan penggunaan antikogulan atau antiagregasi trombosit. Pada pemberian antiplatelet aspirin resiko terjadinya stroke ulang lebih besar daripada pemberian antikoagulan sedangkan efek samping yang terjadi seperti perdarahan otak pada pemberian antiplatelet lebih kecil daripada pemberian antikoagulan pada stroke infark kardioemboli. Diit pasien penting untuk diperhatikan terutama dalam kaitan dengan efek penggunaan antikoagulan.

Download: pdf