Abstrak RSS

Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan, Anggaran Partisipatif Dan Komitmen Organisasional Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ideologi Etis Sebagai Variabel Pemoderasi ( Studi Pada Perusahaan Pemanufakturan Di Daerah Istimewa Yogyakarta Dan Jawa Tengah)

Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan, Anggaran Partisipatif Dan Komitmen Organisasional Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ideologi Etis Sebagai Variabel Pemoderasi ( Studi Pada Perusahaan Pemanufakturan Di Daerah Istimewa Yogyakarta Dan Jawa Tengah)
Sri Widodo
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , ,

Perilaku korupsi dalam berbagai bidang kian marak terjadi di Indonesia. Di bidang bisnis, pengusaha masih mempercayai mitos ” Amoral Business” yang mengartikan bisnis adalah laba setinggi-tingginya. Laba maksimum diyakini sebagai tujuan akhir (ultimate goal) bisnis dan dalam menjalankan bisnis mereka memisahkan antara bisnis dan etika. Di bidang penganggaran, perilaku disfungsional diwujudkan dalam bentuk Senjangan Anggaran. Manajer tingkat menengah dan bawah mengusulkan lebih rendah pendapatan dan lebih tinggi biaya dengan motivasi bonus atau dengan alasan untuk mengantisipasi ketidakpastian masa datang. Penelitian ini menggunakan sampel 187 orang manajer yang berpartisipasi dalam proses penganggaran pada perusahaan yang menerapkan penganggaran partisipatif di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Model yang digunakan dalam penelitian ini diestimasi dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh positif terhadap Senjangan Anggaran, Anggaran Partisipatif berpengaruh negatif terhadap Senjangan Anggaran dan Komitmen Organisasional berpengaruh negatif terhadap Senjangan Anggaran. Penelitian ini menemukan bahwa: Ideologi Etis melemahkan pengaruh: Ketidakpastian Lingkungan terhadap Senjangan Anggaran, Anggaran Partisipatif terhadap Senjangan Anggaran dan pengaruh Komitmen Organisasional terhadap Senjangan Anggaran.

Dysfunctional Behavior, mainly Corruption, pervasively happens in Indonesia. Business people believe in “The Myth of Amoral Business”, in which the meaning of business is profit. The focus of business is maximizing profit, because profit is perceived as an ultimate goal. Business people always separate business from ethical dimension. In budgeting, dysfunctional behavior manifest in the form of Budgetary Slack. Middle and Low level managers create slack in their budget proposals by underestimating revenues and overestimating expenses intentionally. The objectives of this behavior are anticipating uncertainties and increasing bonuses. This research uses samples of 187 managers involving in participative budgeting of manufacturing companies in The Jogyakarta Special Province and Central Java. Structural Equation Modeling (SEM ) is used to estimate the model in this research. The result of this research shows that Environmental Uncertainty has positive effect on Budgetary Slack, Participative Budgeting has negative effect on Budgetary Slack. Organizational Commitment negatively affects Budgetary Slack. Ethical Ideology weaken the effect of Environmental Uncertainty, Participative Budgeting and Organizational Commitment on Budgetary Slack.

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id