Abstrak
Pengaruh Kompos Kulit Buah Kakao Dan Kascing Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Kultivar Upper Amazone Hybrid (UAH)
Santi Rosniawaty
Unpad
Indonesia
Unpad
Cacao Pods, cacao tree, Casting, Compost, Kascing, kompos, Kulit Buah Kakao, tanaman kakao
Suatu penelitian untuk menguji pengaruh kompos limbah kulit buah kakao dan kascing terhadap pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao L) kultivar Upper Amazone Hybrid telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Jatinangor mulai bulan Januari 2005 sampai dengan bulan April 2005. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah kompos kulit buah kakao dengan 4 taraf, yaitu 0 kg per polibeg, 1,25 kg per polibeg, 1,67 kg per polibeg dan 2,50 kg per polibeg. Faktor kedua adalah kascing dengan 4 taraf, yaitu 0 g per polibeg, 10 g per polibeg, 20 g per polibeg, 30 g per polibeg. Percobaan diulang 3 kali sehingga terdapat 48 satuan percobaan, setiap satuan percobaan terdiri atas 5 tanaman yang didestruksi pada umur 28, 42, 56, 70, dan 84 HST. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pemberian kompos kulit buah kakao dengan kascing tidak memberikan pengaruh interaksi nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman lainnya, kecuali pada diameter batang umur 10 MST. Bobot kering yang tertinggi yaitu sebesar 3,55 g per tanaman diperoleh pada perlakuan tanpa kompos kulit buah kakao, sedangkan untuk perlakuan kascing 30 g per polibeg memberikan bobot kering total sebesar 3,50 g per tanaman.
An experiment to evaluate the effect of compost from cacao pods waste as compost and casting on growth of cacao (Theobroma cacao L.) seedlings was conducted at the Agricultural Experiment Station, Padjadjaran University, Jatinangor, from January to April 2005. The design of the experiment was randomized block design arranged in factorial pattern with two factors. The first factor were four levels of Cacao pods compost : 0 kg per polybag, 1,25 kg per polybag, 1,67 kg per polybag, and 2,50 kg per polybag. The second factor were four levels of casting : 0 g per polybag, 10 g per polybag, 20 g per polybag and 30 g per polybag. Each treatment was replicated three times, so there were 48 treatmen combinations. Each experimental unit consisted of five plants. For growth analysis each plant was destructed at 28, 42, 56, 70 and 84 days after planting. The result of the experiment showed that there were no interaction between cacao pods compost and casting on growth, except on stem diameter at 10 weeks after planting. The highest total dry weight was 3,55 g per plant achieved at untreated cacao pods compost. The level of 30 g casting per polybag gave the highest total plant dry weight 3,50 g per plant.