Abstrak
Strategi Pengelolaan Terumbu Karang Dan Wisata Pantai Kelapa Tujuh Kota Cilegon Provinsi Banten
Tatang Suharmana Erawan
Unpad
Indonesia
Unpad
kawasan industri, pembangkit listrik, Pengelolaan, Terumbu Karang, wisata
Penelitian mengenai strategi pengelolaan terumbu karang dan wisata di Pantai Kelapa Tujuh Kota Cilegon Provinsi Banten telah dilakukan pada bulan November dan Desember 2010. Maksud penelitian adalah mencari strategi yang sesuai untuk pengelolaan terumbu karang dan wisata di Pantai Kelapa Tujuh agar terumbu karangnya dapat lestari dan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah campuran metode kuantitatif dan kualitatif (mixed method), terdiri dari studi pustaka/dokumen, wawancara dan observasi. Dengan menggunakan data-data dan informasi yang diperoleh, diidentifikasi pokok permasalahan terumbu karang dan wisata Pantai Kelapa Tujuh. Selanjutnya dengan memperhatikan kebijakan yang berlaku serta tanggapan dan harapan stakeholders, ditentukan tujuan pengelolaan dan dilakukan analisis SWOT (Strength Weakness Opportunity Threat). Berdasarkan hasil analisis SWOT strategi yang diperlukan untuk pengelolaan terumbu karang dan wisata di Pantai Kelapa Tujuh Kota Cilegon Provinsi Banten adalah: a) strategi SO (Strength – Opportunity) yaitu strategi memaksimumkan kekuatan dan memaksimumkan peluang dengan melakukan pengelolaan terumbu karang dan menjadikannya sebagai atraksi wisata, b). Strategi WO (Weakness – Opportunity) yaitu strategi memanfaatkan peluang dengan mengurangi berbagai kelemahan dengan melakukan: 1). Memperbaiki kualitas air 2). Membersihkan terumbu karang dari Algae makro 3). Memperbaiki sanitasi 4). Melakukan transplantasi karang dan 5). Memilih pengelola yang berkompeten, melengkapi/menambah fasilitas penunjang dan menyediakan dana pengelolaan; dan c). Strategi ST (Strength – Threat) yaitu memaksimumkan kekuatan dan meminimumkan ancaman/kendala dengan: 1). Membatasi pengunjung (membuat kuota) dan memilih atraksi wisata yang ditoleransi/ditenggang penghuni kompleks 2). PLTU/UBP membangun sekat breakwater.
Research on coral reefs and tourism management strategies in Pantai Kelapa Tujuh Cilegon Banten Province had been carried out in November and December 2010. The purpose of research is to find appropriate strategies for management of coral reefs and tourism in Pantai Kelapa Tujuh that can be sustainable and can be utilized in a sustainable manner for the welfare of the community. The method used in research is a mixture of quantitative and qualitative methods (mixed method), consisting of literature study, interviews and observation. From these data and information obtained, identified and summarized the subject matter of coral reefs and tourism in Pantai Kelapa Tujuh. Furthermore, taking into account the current policy as well as the responses and expectations of stakeholders, management objectives are determined and carried out a SWOT (Strength Weak-ness Opportunity Threat) analysis. Based on the results of the SWOT, analysis strategies needed for management of coral reefs and tourism in Pantai Kelapa Tujuh Cilegon Banten Province are: a) the strategies SO (Strength-Opportunity) is a strategy to maximize the strengths and maximize opportunities by managing coral reefs and make it a tourist attraction b). Strategies WO (Weakness-Opportu-nity) that is the strategy take advantage of opportunities to reduce various draw-backs by doing: 1. Improving water quality, 2. Clean the reefs of the macro al-gae,3. Improving sanitation, 4. Transplanting corals and 5. Selecting a competent manager, complement/add support facilities and provide funds management, and c). ST Strategies (Strength-Threat) that maximize strength and mminimize threats/ constraints with: 1. Restrict visitors (make quota) and choose the tourist attract- ions that tolerated by occupants complex, 2. PLTU/UBP Suralaya build break-water bulkhead.
Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id