Abstrak
Pembelajaran dari Pengelolaan Kesehatan Lingkungan Pengungsian Pasca Letusan Gunung Sinabung Tahun 2010 di Kabupaten Karo Propinsi Sumatera Utara
Nuryati
Unpad
Indonesia
Unpad
environmental health, kesehatan lingkungan, lesson learned, letusan Gunung Sinabung, pembelajaran, pengungsian, public shelter, Sinabung Volcano Eruption
Kabupaten Karo terletak pada pada lintasan cincin api Pasifik karena mempunyai 2 (dua) gunung berapi yaitu Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak. Hal ini menyebabkan Kabupaten Karo rawan bencana gunung meletus. Pada tanggal 27 Agustus 2010 Gunung Sinabung meletus untuk pertama kali selama 400 tahun tidak pernah meletus. Letusan ini menyebabkan pengungsi sebanyak 20.772 jiwa di 25 lokasi pengungsian. Salah satu perhatian pada pengungsian adalah pengelolaan kesehatan lingkungan yaitu penyediaan air, pengelolaan limbah dan pengendalian vektor karena sangat berpengaruh kepada kesehatan pengungsi. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui pengelolaan kesehatan lingkungan pengungsian pasca letusan Gunung Sinabung untuk selanjutnya dapat dibuat suatu perencanaan kesehatan lingkungan pada pengungsian. Metode yang digunakan adalah pembelajaran dari pengalaman Dinas Kesehatan Kabupaten Karo melakukan pengelolaan kesehatan lingkungan berdasarkan laporan, studi literatur serta konsultasi dengan ahli.Perencanaan tentang kesehatan lingkungan di pengungsian tidak dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karo tetapi pada saat pengungsian tersebut dilakukan upaya-upaya penyehatan lingkungan sebagaimana petunjuk dan kerjasama dari Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.Kabupaten Karo merupakan daerah rawan bencana yang akan menimbulkan problematika pengungsian. Pemerintah Kabupaten Karo seharusnya memiliki perencanaan dan protap pengelolaan kesehatan lingkungan di pengungsian yang sesuai dengan standar nasional termasuk kesiapan sumber daya manusia, alat dan bahan. Dibutuhkan suatu penelitian tentang kesiapsiagaan Dinas Kesehatan Kabupaten Karo mengantisipasi bencana.
Karo is located on the Pacific Ring of Fire on the track because it has 2 (two) the volcano Sinabung and Sibayak. This causes Karo prone to volcanic eruptions. Having no volcanic activity for 400 years, in 27 August 2010 Mount Sinabung erupted causing 20.772 people to evacuate to 25 designated public shelters. Environmental health then became one of important focuses during evacuation especially clean water, waste management and vector controlling. The aim of this study is evaluating environmental health management in designated public shelters after the eruption of Mount Sinabung so that appropriate environmental health planning can be made. The method used is learning from experience Karo District Health Office to manage the health of the environment based on report, literature study, and experts’ analysis.As a result, it is found that Karo district health office had not had environmental health planning for refugee process while Mount Sinabung erupted. However, in that moment, Karo district health office had done numerous efforts for environmental health based on instruction and cooperation from Sumatera Utara Province Health Office and Ministry of Health. Karo district is a potential place for natural disaster which can cause many evacuating problems. It is recommended that Karo local government should have environmental health planning at the refuge and procedure based on national standard including human resources and adequate equipment. Moreover, a further research of preparedness in disaster anticipating should be conducted by Karo district health office.