Abstrak
Studi Awal Identifikasi Selenium Organik Pada Ransum Sapi Pedaging Yang Digemukkan Secara Intensif
Studi Awal Identifikasi Selenium Organik Pada Ransum Sapi Pedaging Yang Digemukkan Secara Intensif
Endang Yuni Setyowati, U. Hidayat Tanuwiria, Muhayatun Santosa
Unpad, Badan Tenaga Nuklir Nasional
Indonesia
Unpad, Badan Tenaga Nuklir Nasional
beef cattle ration, ransum sapi pedaging, Selenium
Endang Yuni Setyowati, U. Hidayat Tanuwiria, Muhayatun Santosa
Unpad, Badan Tenaga Nuklir Nasional
Indonesia
Unpad, Badan Tenaga Nuklir Nasional
beef cattle ration, ransum sapi pedaging, Selenium
Studi awal identifikasi selenium organik pada ransum sapi pedaging yang digemukkan secara insentif. Selenium organik adalah mikromineral esensial bagi ternak yang berperan penting dalam proses metabilisme pengaturan pertumbuhan, berkontribusi dalam melindungi sel-sel imun dari kerusakan oksidatif serta merupakan unsur dari enzim gluthation peroxidase (GSH-Px) yang mencegah pembentukan radikal bebas. Sumber selenium untuk ternak diharapkan dapat terpenuhi dari bahan pakan ternak, yaitu tanaman. seleksi terhadap tanaman untuk mendapatkan varietas yang cepat tumbuh menyebabkan turunnya kemampuan tanaman dalam mengakumulasi mineral. Peningkatan pada dentitas tanaman, produksi dan penggunaan pupuk anorganik menyebabkan mineral cepat terlarut dari tanah. Konstelasi keadaan tersebut menyebabkan kadar mineral tanaman berkurang. Akibatnya, ternak yang mendapatkan ransum dari tanaman ini pun akan mengalami defiensi mineral dan menjadi penyebab perlunya suplementasi mineral pada ransum ternak. Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui kadar selenium organik pada ransum ternak yang terdiri dari rumput gajah dan konsentrat yang tersusun dari berbagai jenis bahan pakan, yaitu rumput gajah, ongok, gaplek, kopra, ampas kecap, dedak padi dan polar. Identifikasi sampel dilakukan menggunakan metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN). Hasil awal penentuan kandungan selenium organik pada rumput gajah tidak dapat terdeteksi., sedang pada konsentrat kontrol berada pada rentang 0.319 – 0,376 ug/g. Adapun kandungan selenium organik pada konsentrat perlakuan memberikan nilai mencapai 0,740 ug/g. Diharapkan peningkatan kandungan selenium organik pada ransum ternak dapat meningkatkan produksi ternak.
Preliminary study of organic selenium identification on the beef cattle ration that fattened intensively. Organic selenium (Se) is an essential micro mineral that has an important role in metabolism of growth and preventing immune cells from oxidative disorder. Organic Se is a component of glutathioneperoxidase (GSH-Px) which prevent the production of free radicals. The source of Se in cattle is expected come from their feed which is mostly from plants. However, Se content in the plant is low that could be caused by increasing plant density, production, and utilizing inorganic fertilizer as well. Selection on plant variety that growth faster could result in decreasing plant ability in accumulate mineral. Cattle that fed from Se deficient plants would result in Se deficiency. Therefore, Se supplemention is needed in cattle ration. Preliminary study has been conducted to determine Se content in cattle ration which are comprises of pennisetum pupureum grass, pomace, cassava chips, coconut meal, ketchup waste, rice brand and wheat pollard. samples were identified by Neutron Activation Analysis (NAA). It was identified that there was no Se detection on Penissetum pupureum, however, Se was detected within the control ration that were varies from 0.319 – 0.376 ug/g. Se content inthe treatment ration was 0.740 ug/g. It could expect that rising Se content in cattle ration would result in increasing cattle production.
Download: .Pdf