Abstrak
Efektifitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Nusa Tenggara Barat (Studi Kasus Pengelolaan Kawasan Konsevasi Ntb Oleh Balai Ksda Ntb)
Muhammad Anshor
Unpad
Indonesia
Unpad
efektifitas, kawasan konservasi, RAPPAM
Kawasan konservasi memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan sumberdaya hayati dan pemanfaatan berkelanjutan. Meski demikian, karakteristik biologis dan sosial ekonomi yang kompleks dan tekanan ancaman terhadap kawasan koservasi menyebabkan selama ini kawasan konservasi belum dikelola secara efektif sehingga mengalami kerusakan secara terus menerus. Hal tersebut mendorong dilakukannya penelitian ini yang bertujuan untuk mengidentifikasi prioritas dan alokasi sumberdaya untuk tujuan pengelolaan kawasan konservasi dan efektifitasnya. Penelitian ini dilakukan pada dua puluh kawasan konservasi yang ada di Nusa Tenggara Barat dengan menggunakan pendekatan Rapid Assessment and Prioritisation of Protected Areas Management (RAPPAM). Hasil RAPPAM menunjukkan bahwa dua puluh kawasan konservasi yang diteliti memiliki nilai penting biologis maupun sosial ekonomis yang tinggi tetapi sebagian besar kawasan konservasi tersebut belum dikelola secara efektif. Beberapa diantara kawasan konservasi tersebut mengalami tekanan dan ancaman yang tinggi yang mengarah pada kerusakan kawasan konservasi dalam jangka panjang. Kondisi ini sulit diatasi karena karakteristik nilai penting biologis dan sosial ekonomis, efektifitas pengelolaan, dan tekanan dan ancaman yang dialami masing-masing kawasan konservasi berbeda-beda sementara sumberdaya pemerintah sangat terbatas untuk melakukan perbaikan secara menyeluruh. Analisis multivariabel menghasilkan prioritasisasi pengelolaan terhadap kawasan konservasi yang merupakan kombinasi nilai penting biologis dan sosial ekonomis dengan tingkat ancaman terhadap kawasan. Sedangkan analisis terhadap tahapan dalam siklus pengelolaan, yang paling mempengaruhi efektifitas dan keberhasilan pengelola adalah tahapan proses. Tahapan tersebut meliputi: perencanaan pengelolaan detail; pengambilan keputusan dalam pengelolaan; dan penelitian, monitoring, dan evaluasi kegiatan.
Protected area has significant functions as a protection of vital life support system, a preservation of biological resource, and a sustainable utilization. However, complicated biological and socio-economic characteristics and threats as well as pressures towards protected area leads to ineffective management resulting in constant damage. These problems drive the writer to conduct a research identify priorities and resource allocation for the purposes of protected area and management effectiveness. This research was conducted on twenty protected areas in Nusa Tenggara Barat using a Rapid Assessment and Prioritization of Protected Areas Management (RAPPAM). The result of this RAPPAM shows that twenty protected areas examined have highly significant biological as well as socio-economic values, but most of them have not been effectively managed. Some of them are exposed to high pressures and threats that may lead to long term damage. This difficult situation is hard to solve since each protected area has different biological and socioeconomic characteristics, management effectiveness, pressure and threat while the government resources to address these problems are highly limited. The multivariate analysis leads to prioritization of protected area management combining biological and socio-economic values with threat rate of the area. Dealing with analysis of stages in management cycle, the process stage is the one mostly determining effectiveness and success of management. The stages include detail management planning; decision making in management; and research, monitoring and evaluation of operations.
Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id