Abstrak RSS

Komunikasi Terapeutik Konselor Dalam Menangani Orang Dengan Lupus (Odapus) (Studi Kasus Di Syamsi Dhuha Foundation Bandung)

Komunikasi Terapeutik Konselor Dalam Menangani Orang Dengan Lupus (Odapus) (Studi Kasus Di Syamsi Dhuha Foundation Bandung)
Nurly Meilinda
Unpad
Indonesia
Unpad
, , ,

Lupus merupakan penyakit baru yang mematikan setara kanker. Tidak sedikit penyandang penyakit ini tidak tertolong lagi. Selain rentan terhadap gangguan fisik, Lupus juga rentan terhadap gangguan psikologis. Oleh karena itu, konseling yang menerapkan prinsip komunikasi terapeutik akan sangat berguna dalam membantu penyandang Lupus dalam melewati masa-masa krisis dalam kehidupan, serta membantu mereka untuk hidup dengan Lupus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan bagaimana proses komunikasi terapeutik konselor dalam menangani Orang Dengan Lupus (ODAPUS). Bagaimana penggunaan simbol dalam komunikasi terapeutik konselor dan ODAPUS, Bagaimana keterampilan komunikasi konselor dalam komunikasi terapeutik dengan ODAPUS, dan Bagaimana model komunikasi yang terbentuk dari komunikasi terapeutik konselor dengan ODAPUS. Adapun Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk mengetahui bagaimana proses dan model komunikasi terapeutik konselor dalam menangani ODAPUS. Informan dari penelitian ini yaitu konselor yayasan Syamsi Dhuha Bandung sebanyak 5 orang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh konselor dan ODAPUS yang tergabung di Yayasan Syamsi Dhuha Bandung melibatkan penggunaan simbol verbal dan non verbal. Simbol verbal dapat berupa bahasa dan istilah yang digunakan sedangkan isyarat nonverbal yaitu bahasa tubuh yang ditunjukkan dengan mencondongkan tubuh, menganggukkan kepala, mengernyitkan alis, melakukan kontak mata, serta menunjukkan mimik wajah yang serius. Sentuhan diberikan dengan cara menggenggam tangan, membelai rambut, serta mengelus punggung. Jarak selama berbincang selalu dekat, cara mereka berbicara disesuaikan dengan keadaan yaitu menggunakan intonasi dan nada yang rendah, volume yang sedang dan kecepatan yang lambat, hingga pakaian dan aksesori yang digunakan pun tidak terlalu mencolok kecuali sedang berada di luar ruangan yaitu menambahkan penggunaan aksesori seperti kaca mata hitam dan payung. Sedangkan keterampilan yang dimiliki konselor dalam menangani ODAPUS yaitu mau menceritakan pengalaman dan kehidupan pribadi, menerima kritik dan saran, idt ak membatasi topik pembicaraan, memberikan solusi dan nasihat positif, menyampaikan pesan kebaikan, menunjukkan sikap tenang, tidak pernah memaksakan pendapat, dan tidak memotong pembicaraan ODAPUS.

Lupus is a deadly new disease similar to cancer. Many people with this disease cannot be occured. Besides its vulnerability of physical disorder, Lupus is also prone to psychological disorder. Therefore, counseling that applies the principles of therapeutic communication will be very useful in helping people with Lupus to walk through the times of crisis in their lives, as well as helping them to cope with Lupus. The purpose of this study was to discover about the process of therapeutic communication of counselor in dealing with People With Lupus (ODAPUS). How is the using of symbol in therapeutic communication between counselor and ODAPUS, How is the communication competence of counselor in therapeutic communication with ODAPUS, and How to model a form of therapeutic communications between counselor and ODAPUS. The method in this research is a qualitative method, with case study approach to determine how is the process and model of therapeutic communication that conducted by counselor in handling ODAPUS. The informants of this research is 5 counselors of Syamsi Dhuha Foundation Bandung. The conclusion of this study is that therapeutic communication is done by counselors and odapus incorporated in Bandung Dhuha Foundation Syamsi involves the use of verbal and non-verbal symbols. Symbols can be either verbal language and terms used while the nonverbal cues of body language indicated by leaning, nodded his head, furrowed brow, eye contact, and show serious facial expression. The touch is given by grasping their hand, stroke their hair and their back. The proximity during conversation is always close, the way they talk is depend on the circumstances which usually using low intonation and tone, volume and speed is slow, the clothing and accessories that are used are not too flashy but when the counselors are outdoor they use additional accessories such as sunglasses and umbrella. While the counselor skills in handling ODAPUS are willing to tell about experience and personal life, accept criticism and suggestions, not restricting the subject, providing solutions and positive advice, convey positives messages, showed composure, never force opinions and not interrupting ODAPUS.

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id