Abstrak
Budaya Politik Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Di Kabupaten Bandung (Kasus Pemilihan Umum Kepala Daerah Di Kabupaten Bandung Pada Tahun 2010)
H. Rachmat Partasasmita
Unpad
Indonesia
Unpad
budaya politik, Kepala Daerah, pemilihan umum
Belum efektifnya budaya politik yang demokratis dalam pemilihan umum kepala daerah di Kabupaten Bandung tahun 2010 sebagaimana persoalan yang diketemukan bahwa sistem keyakinan dan pola tingkah laku serta penilaian terhadap sistem politik yang sedang berjalan, baik dari masyarakat pemilih maupun dari penyelenggara pemiliham umum kepala daerah, tidak mencerminkan nilai-nilai demokrasi, misalnya perhitungan suara yang tidak jujur yang dilakukan oleh penyelenggara, serta adanya partisipasi semu dari masyarakat pemilih seperti menggunakan hak pilihnya tetapi tidak berdasarkan keyakinan melainkan karena adanya tekanan atau karena diberi ”sesuatu”. Ada pun penelitian yang dilakukan mengunakan metode kualitatif, serta teknik yang digunakan dalam penelitian ini observasi yang dilengkapi dengan indepth interview terhadap key informan dan pembuatan catatan mengenai peristiwa-peristiwa yang ditemui di lapangan. Melalui penelitian ini hendak diketahui bagaimana persoalan tersebut bisa muncul. Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa sintem keyaknian terhadap simbol-simbol kepemimpinan, partai dan birokrasi pemerintahan, termasuk motif, orientasi dan komptensi para pemilih serta penyelenggara pemilihan umum kepala daerah t idak semuanya mencerminkan nilai-nilai demokrasi.
The ineffectiveness of the democratic political culture in the general election of regional heads at the Regency Bandung in 2010 as the problems found that the system of beliefs and behavior patterns as well as an assessment of the political system is running, either from the voting public and the organizers of the general cooptation regional head, does not reflect democratic values, such that no honest vote count conducted by the organizers, as well as the existence of quasipublic participation as voters use their voting rights but not by conviction but rather because of pressure or because they were given “something”. There was research conducted using qualitative methods, and techniques used in this study is the observation that comes with in-depth interviews with key informants and making notes about events encountered in the field. Through this research is known about how these problems could arise. From research conducted sintem known that belief in the symbols of leadership, the party and government bureaucracy, including the motive, orientation and komptensi voters and organizing elections of regional heads do not all reflect the values of democracy.
Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id