Abstrak
Pendidikan Perempuan Di Riau (1915-2005) Women’s Education In Riau (1915-2005)
Wilaela
Unpad
Indonesia
Unpad
pendidikan, perempuan, riau
Disertasi ini berisi uraian tentang sejarah pendidikan perempuan di Riau dari tahun 1915 hingga 2005. Kajian ini penting dilakukan, karena di samping tema penelitian ini selama ini kurang mendapat perhatian sebagai subjek studi, juga adanya temuan sumber atau fakta sejarah baru. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dan dukungan sejumlah konsep dan teori ilmu-ilmu sosial. Kajian ini menghasilkan interpretasi baru tentang pendidikan perempuan Riau. Pendidikan tradisional dalam Sejarah Pendidikan Perempuan di Riau telah dimulai sebelum Pemerintah Hindia Belanda memperkenalkan pendidikan modern. Pendidikan agama Islam tersebut berlangsung di rumah atau di rumah seorang guru dan di surau. Adapun lembaga pendidikan khusus untuk perempuan dalam sistem pendidikan modern di Riau telah dimulai sejak masa kolonial Belanda hingga masa kemerdekaan. Dalam rentang waktu hampir satu abad, setidaknya ada lima lembaga pendidikan yang diperuntukkan khusus untuk murid perempuan, digagas oleh perempuan, dan dikelola oleh perempuan. Mulai dari Latifah School (1927-1942), Madrasah Annisa (1929-1950), Diniyah Putri Pasir Pangaraian (1938-1958), SKPI-YKWI (1953-1981), hingga Diniyah Putri Pekanbaru (1965-2005). Lembaga-lembaga tersebut ada yang berdiri sejak era pergerakan nasional pada masa kolonial, pada era kemerdekaan; pasca pengakuan kedaulatan Republik Indonesia dan ada pula setelah Provinsi Riau didirikan. Sekalipun setiap zaman mempengaruhi dan membentuk ciri-ciri khusus setiap lembaga, tetapi pada dasarnya antara lembaga satu dengan yang lainnya memiliki sejumlah persamaan yang merupakan ”benang merah” sejarah pendidikan perempuan di Riau dari masa ke masa. Dengan demikian, perubahan dan kontinuitas mengiringi sejarah pendidikan perempuan di Riau.
This dissertation elaborates the history of women’s education in Riau from 1915 to 2005. This analysis of is great importance and significance due to a number of reasons: the lack of attention to the subject of this study and the discovery of new historical fact and sources. This study employs the historical research method and is supported by a number of social concepts and theories. The study results new interpretation of the history of education of women in Riau. The traditional education in the history of women’s education in Riau precedes the introduction of modern education by the Dutch East Indies Government. The education in form of Islamic education takes place at home or at the house of a teacher and at a surau. The establishment of women’s educational institution within the modern education system in Riau has begun since the Dutch occupation up to the independence era. Within nearly a a century, there are at least five educational institution for, established by, and organized by women, starting with Sultanah Latifah School (1927-1942), Madrasah Annisa (1929- 1950), Diniyah Putri Pasir Pangaraian (1938-1958), SKPI-YKWI (1953-1981), and Diniyah Putri Pekanbaru (1965-2005). The institutions are established over different eras: the national struggle era during the colonization, independence era, post-recognition of Sovereignty Indonesia, and even after the Riau Province was established. Even thought each era influences and shapes the characteristics of the institution. The have their similarities which construct the “essence” of the history of women’s education in Riau. Along with that, the history of women’s education in Riau is built upon changes and continuity.
Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id