Abstrak RSS

Late Miocene Planktic Foraminifera Biostratigraphy Of Central Bogor Through

Late Miocene Planktic Foraminifera Biostratigraphy Of Central Bogor Through
Isnaniawardhani, V, Adhiperdana, B.G., Nurdrajat
Unpad
Indonesia

, , , , , , , , ,

Micropaleontology clues, particulary foraminifera are studied in Late Miocene marine sediment from central Bogor Through, Indonesia. Detailed biostratigraphic frame work is provided by the occurrence of diverse and preserved foraminifera. The planktic foraminifera events used to date the Late Miocene of 11.3 to 5.3 Ma duration are based on the appearanceof marker species. In the Late Miocene interval of Central Bogor Through, a total of four planktic foraminifera marker species have been selected; among all: Globorotalia acostaensis, Globorotalia plesiotumida, Globorotalia tumida, and Sphaeroidinella dehiscens.The first appearance of the marker species marked significant biodatums to regional correlation.Based on these biodatums, the four interval zones are established. Those are starting from the oldest: Globorotalia menardii – Globorotalia acostaensis Interval Zone (N.15 of Blow’s zones on Middle – Late Miocene or >11.3my BP), Globorotalia acostaensis – Globorotalia plesiotumida Interval Zone (N.16or 11.3 – 6.2 my BP) , Globorotalia plesiotumida – Globorotalia tumida Interval Zone (N.17or< 6.2 my BP),andGloborotalia tumida – Sphaeroidinella dehiscens Interval Zone (N.18 on Miocene-Pliocene Boundary or<5.3 my BP). This study indicate that throughout Late Miocene interval in central Bogor Through, planktic foraminifera assemblages provide a high accurate biostratigraphy and it is a good tool for correlation.Geodynamic activities and sea level fluctuations in the Bogor Trough asymmetric back arc basin recorded particularly in marine clastic sediment sequencescan be intercorrelated. Those events can be reconstructed using foraminifera biostratigraphic studies.

Petunjuk-petunjuk mikropaleontologi, khususnya foraminifera telah dipelajari dalam sedimen laut Miosen Akhir dari Cekungan Bogor bagian tengah, Indonesia. Kerangka biostratigrafi detil ditentukanoleh kehadiran foraminifera yang beragam dan terawetkan. Even-even foraminifera plantik digunakan untuk menentukan umur Miosen Akhir atau kurun waktu 10.8 hingga 5.3 juta tahun lalu, berdasarkan kehadiran spesies petunjuk. Dalam interval Miosen Akhir di Cekungan Bogor bagian tengah, terdapat empat spesies-spesies petunjuk yang dipilih, yaitu:Globorotalia acostaensis, Globorotalia plesiotumida, Globorotalia tumida, dan Sphaeroidinella dehiscens. Pemunculan awal spesies-spesies petunjuk menandai biodatum yang penting untuk korelasi regional.Berdasarkan biodatum-biodatum tersebut, dapat disusun empat buah zona selang. Zona-zona ini mulai dari yang paling tua adalah: Zona Selang Globorotalia menardii – Globorotalia acostaensis(N.15 dari zonasi Blow, pada Tengah – Akhir Miosen atau lebih dari 11,3juta tahun lalu),Zona Selang Globorotalia acostaensis – Globorotalia plesiotumida (N.16 atau sekitar 11,3 – 6,2 juta tahun lalu), Zona Selang Globorotalia plesiotumida – Globorotalia tumida (N.17 atau< 6,2 juta tahun lalu), Zona Selang Globorotalia tumida – Sphaeroidinella dehiscens (N.18, pada batas Miosen-Pliosen atau<5,3 my).Studi ini menunjukkan bahwa dalam interval Miosen Akhir di Cekungan Bogor bagian tengah, kumpulan foraminifera planktic membentuk suatu tatanan biostratigrafi akurasi tinggi and baik digunakan untuk korelasi.Aktifitas-aktifitas geodinamik dan fluktuasi-fluktuasi muka air laut dari bagian tengah Cekungan Bogor yang terekam terutama pada urutan-urutan sedimen klastik marin akan dapat dikorelasikan. Even-even ini akan dapat direkonstruksi berdasarkan studi-studi biostratigrafi foraminifera.