Abstrak
Strategi Mitigasi Dalam Mengatasi Emisi Gas Co2 Dari Sektor Industri Dan Transportasi Di Kota Cimahi
Ferina Temy Setiarini
Unpad
Indonesia
Unpad
emisi CO2, Industri, kebijakan, transportasi
Perubahan komposisi gas rumah kaca di atmosfer secara global menyebabkan perubahan iklim berupa peningkatan suhu bumi yang dikenal dengan istilah pemanasan global. Salah satu pemicunya adalah emisi gas CO2 yang berasal dari sumber antropogenik, diantaranya kegiatan industri dan transportasi. Kegiatan industri dan transportasi yang menggunakan bahan bakar fosil sebagai sumber energinya, berkontribusi terhadap peningkatan gas CO2 di atmosfer. Emisi CO2 dari kedua kegiatan tersebut terus meningkat seiring meningkatnya jumlah kendaraan di sektor transportasi dan pemilihan sumber energi yang lebih murah pada sektor industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah emisi CO2 dari sektor industri dan transportasi di Kota Cimahi serta menganalisis strategi penurunan emisi dari kedua sektor tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yaitu menghitung emisi CO2 dari sektor industri dan transportasi dan melakukan analisis kebijakan yang dijadikan strategi penurunan emisi karbon. Penelitian dilakukan pada 64 sampel industri yang diambil secara stratified random sampling dan penghitungan jumlah kendaraan pada sembilan titik ruas jalan di Kota Cimahi. Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk menganalisis strategi penurunan emisi CO2 yang akan dilakukan. Hasil penghitungan menunjukkan emisi CO2 di Kota Cimahi dari sektor transportasi lebih tinggi dibandingkan sektor industri. Emisi CO2 dari sektor industri sebesar 2.327.281,08 kg/hari atau sekitar 0,85 juta ton per tahun, bersumber dari penggunaan batu bara, minyak tanah, LPG dan residu, sedangkan dari sektor transportasi sebesar 7.421.927,43 kg/hari atau sekitar 2,7 juta ton per tahun bersumber dari penggunaan premium dan solar dengan ruas jalan penyumbang emisi terbesar adalah jalan Amir Machmud yang merupakan satu-satunya jalan arteri di Kota Cimahi. Sedangkan industri tekstil mengemisikan CO2 tertinggi dibanding industri lainnya, karena rata-rata industri tekstil menggunakan batu bara. Kebijakan yang disarankan untuk menurunkan emisi CO2 berdasarkan hasil analisis adalah penerapan produksi bersih untuk sektor industri dengan bobot penilaian 0,6344 dan penanggulangan kemacetan untuk sektor transportasi dengan bobot 0,5979 untuk kriteria biaya, aplikatif dan ketuntasan menurunkan emisi CO2.
Climate change that caused by the change of green house gasses composition at the atmosphere is increasing the earth temperature that known as global warming. One of the trigger is an anthropogenic sources such as industrial and transportation activities. Both industry and transportation use fossil fuels as their energy resources, and they are responsible for the increasing of CO2 emission at the atmosphere. The CO2 emission increases because the amount of vehicle and the use of low cost energy resources increase. The aim of this research is to find out the CO2 emission from industrial and transportation activity in Cimahi City and the strategy to reduce emission from both sectors. The research method was applied a quantitative method. The quantitative method is used to analyze the amount of CO2 emission and to count the weight of CO2 reducing policy by using analytic hierarchy process (AHP). The research was applied to 64 industries that choose by stratified random sampling, and traffic counting on nine point of Local Street in Cimahi City. The result of study shows that CO2 emission from transportation is higher than industrial activity. The Industrial sector contribute CO2 emission for about 2,327,281.08 kg/day or equal to 0.85 million tons/year and transportation contribute 7,421,927.43 kg/day or equal to 2.7 million tons/year. Source of emission from industry are coal, kerosene, LPG and residual and from transportation are petroleum and gasoline. Amir Machmud Street has the highest emission, because it is the only one main street in Cimahi City. Textile industries give the high emission because they use coal as their energy sources. Cleaner production on industrial sector with weighing valuation 0.6344 and Congestion control on transportation with weighing valuation 0.5979, were choose as the best policy for reducing CO2 emission, base on fund, applicable and accomplishment.
Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id