Abstrak RSS

Evaluasi Reformasi TNI

Evaluasi Reformasi TNI
Muradi
Unpad, Pikiran Rakyat 04/05/2012
Indonesia
Unpad, Pikiran Rakyat 04/05/2012
,

Aksi perwira TNI AD yang berlagak koboy dengan mengacung-acungkan senjata api kepada seorang pemotor, karena berselisih paham yang diunggah di jejaring Youtube mengundang kecaman dari publik. Aksi gagah-gagahan dan sikap arogansi perwira berpangkat kapten tersebut tidak hanya mencederai perasaan publik, tapi juga mengundang tanda tanya; bagaimana kabar Reformasi TNI? banyak pihak meyakini reformasi TNI sudah selesai dan beralih pada upaya meningkatkan profesionalitas. Bahkan sejumlah pemerhati pertahanan beranggapan reformasi di TNI lebih baik dibandingkan dengan institusi keamanan lainnya, semisal Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN). Namun dengan terkuaknya aksi arogan perwira TNI AD, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Bahkan bisa jadi reformasi TNI, sebagaimana yang terjadi di Polri dan BIN, baru sebatas pencitraan semata. Sikap arogan dan merasa menjadi warga kelas satu yang selalu harus didahulukan sesungguhnya masih bersemayam pada personil dan perwira TNI.Kasus koboy Palmerah ini menjadi rangkaian citra TNI yang memburuk sejak aksi ‘Geng’ motor berpita kuning yang melibatkan oknum personil dan perwira tinggi TNI dari matra laut. Di mana secara institusi dua kasus dalam satu bulan terakhir tersebut menegaskan bahwa reformasi TNI tidak dapat dikatakan telah tuntas. Sebab, prilaku yang mengedepankan arogansi kekuasaan dan merasa lebih tinggi dibandingkan dengan anggota masyarakat lainnya mencerminkan belum berubahnya kultur di TNI.

Download: .pdf