Abstrak
Kajian Geoteknik Terhadap Formasi Tanjung Di Pit Sayuna, Satui, Kalimantan Selatan, Dengan Menggunakan Metode Slope Mass Rating
Geni Dipatunggoro, Zufialdi Zakaria, Irvan Sophian
Unpad, Bulletin of Scientific Contribution, Volume 10, Nomor 2, Agustus 2012: 77-88
Indonesia
Unpad, Bulletin of Scientific Contribution, Volume 10, Nomor 2, Agustus 2012: 77-88
formasi tanjung, rmr, RQD, SMR, Tanjung Formation
Batuan Formasi Tanjung dari tua ke muda terdiri atas siltstone, mudstone, dan carbonaceous mudstone atau lapisan sandstone dengan empat lapisan batubara (coal seam). Strike dari joint bervariasi N280E sampai N480E, N1880E sampaiN2450E dan N2840E sampai N3540E, dan dip joint bervariasi 520 sampai 880 (very steep). Tingkat pelapukan batuan dipermukaan adalah moderately weathered (WM) sampai slightly weathered (WS), dan tanah permukaan adalah highly weathered (WH) sebagai top soil. Dalam lubang bor tingkat pelapukan adalah WM dan WS dan keduanya memiliki core recovery dan RQD rendah. Perlapisan batuan sedimen kekarnya membentuk blok batuan yang terpisahkan oleh bidang diskontinuitas (bedding plane dan joint). Sistem klasifikasi Rock Mass Rating (RMR) after Bieniawski, 1973 untuk menghitung Slope Mass Rating (SMR) yang hasilnya sudut maximum dari pemotongan lereng (slope) suatu masa batuan dalam kondisi stabil.RMR Formasi Tanjung dalam lubang bor AW-1, AW-2 dan AW-3 rentangnya dari 35 sampai 70, 40 sampai 50 dan 29 sampai 60. Kelas masa batuan II dan III umum, masa batuan stabil (clas II) sampai sebagian stabil (clas III), tapi dalam lubang bor AW1 dan AW-2 pada kedalaman 39,45 sampai 45,30 meter dan 4,75 sampai 27,84 meter (3 masa batuan ) clas IV masa batuan tidak stabil.
Lithology of Tanjung Formation from the oldest to the youngest layers consists of siltstone, mudstone, dan carbonaceous mudstone or sandstone layers with four coal seams. Strike of joint varied N280E to N480E, N1880E to N2450E and N2840E to N3540E, and dip of joint varied 520 to 880 (very steep). Weathering conditions of rocks at the surface are moderately weathered (WM) to slightly weathered (WS) stage, and some of this surficial soils are at highly weathered (WH) stage as top soisl. In the bor holes these kinds of weathering stages (WM and WS) are characterized by both law core recovery dan RQD. Sedimentary rock of layer the joint to formed rock blok is discontinuity plane (bedding plane dan joint). The classification system is according to Rock Mass Rating (RMR) after Bieniawski, 1973 to determine the Slope Mass Rating (SMR) resulting maximum angle of cut slope of the rock mass in a stable condition. Rock Mass Rating (RMR) of penetrated rocks of the Tanjung Formation in Bore Hole No. AW-1, AW-2, and AW-3 range from 35 to 70, 40 to 50, and 29 to 60 respectively. The class numbers of the rock mass are II and III in general, suggesting that yhe rock masses are stable (class II) to partially stable (class III), but in Bore Hole AW-1 and AW-2 at the depth ranging from 39.45 to 45.30 meters and 04.75 to 27.84 meters (3 rock masses) respectively class IV occur characterizing the instable rock masses.