Abstrak RSS

Refeeding Syndrome

Refeeding Syndrome
Dr. dr. Dida A. Gurnida, SpA(K), M.Kes
Unpad
Indonesia
Unpad
,

Keadaan malnutrisi di negara berkembang tidak jarang terjadi, akan tetapi prevalensi dan pentingnya masalah ini masih sering terabaikan Beberapa penelitian menunjukkan prevalensi antara 6 – 51% dari anak yang dirawat di rumah sakit. Pada re maja juga timbul permasalahan yang berhubungan dengan penampilan diri dan pergaulan sehingga timbul masalah anorexsia nervosa yang dapat menimbulkan permasalahan asupan nutrisi. Tingginya angka kejadian ini memerlukan suatu pemberian nutrisi secara efektif dan optimal, yang jika tidak dilakukan secara tepat dapat menyebabkan Refeeding syndrome(RFS). Kondisi RFS ini dapat digambarkan secara baik akan tetapi masih sering terabaikan. Perhatian besar terhadap masalah ini terjadi pada saat masa perang dunia kedua di mama tahanan perang yang mengalami kelaparam selama di penjara menderita gagal jantung dan edema perifer saat diberikan nutrisi kernbali. Keys dkk, pada tahun 1944 melakukan penelitian tentang kondisi ini dengan membuat kelaparan subjek penelitian kemudian memberikan nutrisi kembali secara oral dimana didapatkan dekompensasi dari jantung pada beberapa pasien. Dengan semakin majunya pemberian nutrisi secara parenteral pada tahun 1970-an memungkinkan pemberian rehabilitasi nutrisi secara lebih agresif. Keadaan ini diikuti dengan adanya laporan syndroma hipofosfatemia pada tahun 1980-an.