Abstrak
Perbandingan Fisioterapi Dada Antara 4 (Empat) Kali Sehari Dengan 2 (Dua) Kali Sehari Terhadap Kejadian Pneumonia Pada Pasien Yang Terpasang Ventilator Di Ruang General Intensive Care Unit (GICU) Dan Neurologi Critical Care Unit (NCCU) RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung
Reny Chaidir, M. Zafrullah Arifin
Unpad
Indonesia
Unpad
Associated Ventilator Pneumonia Fisioterapi dada, Chest Pysioterapy, pneumonia, Ventilotor Associated Pneumonia.
Ventilator-Associated Pneumonia (VAP) is a form of nosocomial infections are most often encountered in the Intensive Care Unit (UPI), especially in patients who use mechanical ventilation. One of the actions to improve airway clearance in patients with ventilator is chest physiotherapy. Chest physiotherapy was done as a preventive intervention for the occurence of pneumonia. The purpose of this study was the determine the comparison chest physiotherapy performed 4 (four) times daily with 2 (two) times a day on the incidence of pneumonia in patients who using the ventilator in GICU and NCCU at Hasan Sadikin Hospital Bandung. The study design is the experiment research. Consecative sampling of 32 people (16 people in the group of chest physiotherapy 4 times and 16 people in the group of chest physiotherapy 2 times) with non-probability sampling methods. Data analysis includes univariable and bivariable using Chi-square statistical tests. Evaluation is done by using the Clinical Pulmonary Infection Score (CPIS) after 48 hours. The results showed a significant diffirence between the incidence of pneumonia on chest physiotherapy 4 times a day with chest physiotherapy 2 times a day (P <0.015). Research shows that chest physiotherapy is done as much as 4 times a day very well to be applied in the care of critically ill patients with mechqnical ventilation. Further research is needed to make observations on the incidence pneumonia more than 72 hours.
Ventilator-Associated Pneumonia (VAP) adalah bentuk infeksi nosokomial yang paling sering ditemui di Unit Perawatan Intensif (UPI), khususnya pada pasien yang menggunakan ventilasi mekanik. Salah satu tindakan untuk memperbaiki bersihan jalan napas pada pasien dengan ventilator adalah tisioterapi dada. fisioterapi dada dilakukan sebagai suatu tindakan pencegahan terjadinya kejadian pneumoni. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan fisiotherapi dada yang dilakukan 4 (empat) kali sehari dengan 2 (dua) kali sehari terhadap kejadian pneumonia pada pasien yang menggunakan ventilator di ruang GICU dan NCCU Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Desain penelitian adalah eksperiment. Teknik pengambilan sampel dengan Consequtive sampling. Jumlah sampel 32 orang ( 16 orang pada kelompok fisioterapi dada 4 kali dan 16 orang pada kelompok fisioterapi dada 2 kali ) dengan metode non probability sampling. Analisis data meliputi univariabel dan bivariabel dengan menggunakan uji statistik Chi-kuadrat. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan Clinical Pulmonary Infection Score (CPIS) setelah 48 jam. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kejadian pneumonia pada fisioterapi dada sebanyak 4 kali sehari dengan fisioterapi dada sebanyak 2 kali sehari ( P <0,015). Penelitian menunjukkan bahwa fisioterapi dada yang dilakukan sebanyak 4 x sehari sangat baik untuk diterapkan dalam perawatan pasien kritis dengan ventilasi mekanik. Penelitian iebih lanjut diperlukan dengan melakukan pengamatan terhadap kejadian pneumonie lebih dari 72 jant.