Abstrak RSS

Sumber Daya Aquatic Dan Penyerapan Tenaga Kerja (Studi Kasus Pada Perikanan “Kja” Di Perairan Waduk Cirata Jawa Barat)

Sumber Daya Aquatic Dan Penyerapan Tenaga Kerja (Studi Kasus Pada Perikanan “Kja” Di Perairan Waduk Cirata Jawa Barat)
Opan S.Suwartapradja
Unpad, Jurnal JSP Volume 1 Nomor 2 Agustus 2012
Indonesia
Unpad, Jurnal JSP Volume 1 Nomor 2 Agustus 2012
, ,

Pembangunan merubah lingkungan dan menimbulkan dampak positif maupun negative baik sebelum maupun setelah pembangunan itu terwujudkan..Dampak yang terjadi sebelum terwujudkan adalah dampak proyek terhadap lingkungan dan setelah terwujudkan dampak lingkungan terhadap proyek. Pembangunan PLTA Cirata telah merubah sumber daya lahan (terrestrial) menjadi sumber daya air (aquatic) yaitu terbangunnya waduk untuk kepentingan PLTA.Penelitian ini dilakukan pada waduk PLTA Cirata yang telah terbangun yaitu mengkaji dampak sumber daya air waduk terhadap aspek kependudukan. Tujuannya adalah mengkaji dampak lingkungan perairan wadukterhadap penyerapan tenaga kerja pada budi daya perikanan KJA di Waduk Cirata. Metode yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.Data kualitatif dihimpunlangsung dari lapangan melalui pengamatan dan wawancara. Wawancara dilakukan terhadap key informan dan informan serta stakeholder dengan cara dept interview dan focus group discussion (FGD). Wawancara dilakukan secara bertahap, yaitu diawali dari dept interview terhadap key informan dan informan dan kemudian diakhiri dengan FGD terhadap petani, ketua kelompok, aparat desa .dan Dinas/Instansi terkait.Temuan lapangan menunjukkan bahwa sumber penghidupan penduduk telah berubah yang semula menjadi petani lahan basah yanag bertumpu pada sumber daya lahan pertanian (terrestrial) menjadi petani perikanan pada sumber daya air waduk (aquatic) melalui system KJA.Penyerapan tenaga kerja pada luasan yang sama antara sumberdaya lahan dan sumber daya air menunjukkan perbedaan yang signifikan. Serapan tenaga kerja pada budi daya perikanan perairan waduk dengan sistem KJA sebanyak 297 hok tiap ha lebih banyak dibandingkan dengan serapan tanaga kerja pada pertanian lahan basah sebelum waduk Cirata terwujudkan yaitu sebanyak 201 hok tiap ha.

Download: .pdf