Abstrak
Korupsi Modifikasi Birokrasi Dan Perubahan Status (Suatu Analisis Pendahuluan Perspektif Sosio-historis)
Munandar Sullaeman
Unpad, makalah untuk disampaikan pada kongres ISI tgl 20-21 September 2005 di Wisma Makara UI Depok .
Indonesia
Unpad, makalah untuk disampaikan pada kongres ISI tgl 20-21 September 2005 di Wisma Makara UI Depok .
birokrasi, korupsi, modal sosial jujur (trust), perubahan status
Konseps korupsi secara sosiologis dan kaitannya dengan modifikasi birokrasi atau bias birokrasi modern dan perubahan status masih terbatas. Kajiannya bergerak dari pemahaman makna substantif dari beberapa kasus korupsi, untuk kemudian memprediksi secara dialogis dengan catatan catatan teoritis. Teori interaksi sosial, teori struktual fungsioanal atau konsep modal sosial dapat mengelaborasi korupsi secara sosiologis. Dimulai dengan konsepsi upeti sebagai instrumen kelangsungan hubungan hirarkis antara penguasa penakluk dengan masyarakat yang ditaklukan, sebagai rasa atau wujud pengabdian dan menyerah baik secara material maupun jiwa. Terjadi pemaknaan yang berubah dari kata upeti yang semula sebagai wujud pasrah, kemudian termodifikasi sejalan dengan perubahan struktur sosial masyarakat dari birokrasi patrimonial menjadi struktur sosial yang dilengkapi dengan unsur birokrasi “moderen” ;Sejalan dengan bias birokrasi modern, maka makna upeti berubah baik arti maupun kata yang digunakannya menjadi suap, artinya dengan suap terjadi komersialisasi jabatan dan manipulasi kekuasaan untuk kepentingan pribadi atau golongan. Melalui mekanisme sosial budaya birokrasi atau kelembagaan kekuasaan yang semakin kompleks diantara eksekutif, legislatif dan yudikatif, suap semakin berperan bersamaan dengan korupsi. Konsepsi sosiologis dalam menghadang korupsi adalah strukturasi masyarakat dengan modal sosial nilai kejujuran (trust), pemberdayaan moral bangsa dan membangun interkasi antar komponen kelembagaan yang seimbang posisi tawarnya.