Abstrak RSS

Perbandingan Efek Anti-inflamasi antara Propolis dan Celecoxib terhadap Tikus dengan Sinovitis Lutut

Perbandingan Efek Anti-inflamasi antara Propolis dan Celecoxib terhadap Tikus dengan Sinovitis Lutut
Hendra Gunawan, Hermawan Nagar Rasyid, Nucki Nursjamsi Hidajat, Agus Hadian Rahim
Unpad, The Journal of Indonesian Orthopaedic, Volume 40, Number 1, April 2012
Indonesia
Unpad, The Journal of Indonesian Orthopaedic, Volume 40, Number 1, April 2012
, , , , ,

Pendahuluan. Sinovitis merupakan proses awal peradangan sendi, ditandai dengan meningkatnya jumlah makrofag pada sinovium yang berperan penting terhadap kerusakan kartilago dan tulang melalui pembentukan fibroblas. Pemberian anti-inflamasi non-steroid (AINS) pada nyeri sendi sering dilakukan, namun efek samping pemberian menimbulkan permasalahan tersendiri di bidang kesehatan. Propolis suatu bahan alami banyak dikonsumsi sebagai penghilang nyeri sendi lutut, mengandung bioflavonoid dan Caffeic Acid Polyphenol Ester. Beberapa penelitian membuktikan efek propolis sebagai anti-inflamasi, namun mekanisme kerjanya dalam menekan jumlah makrofag dibandingkan dengan anti inflamasi lain belum pemah diteliti. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan membandingkan efek propolis terhadap celecoxib sebagai anti-inflamasi dalam sinovitis lutut tikus. Bahan dan cara kerja. Pada penelitian eksperimental ini digunakan tikus jantan galur Wistar yang dibagi menjadi tiga grup. Masing-masing grup diberikan peptidoglikan saja, peptidoglikan dan propolis per oral, serta peptidoglikan dan celecoxib per oral. Skor dari jumlah makrofag dan sinovitis sendi lutut tikus diamati dengan imunohistokimia CD-68 dan pewarnaan hematoksilin-eosin pada hari ke-1, ke-3 dan ke-14. Perbedaan skor masing-masing grup dianalisis dengan ANOVA. Hasil. Peningkatan jumlah makrofag dan sinovitis untuk semua grup penelitian terjadi pada hari ke-3, selanjutnya menurun pada hari ke-14. Terdapat perbedaan bermakna penghambatan jumlah makrofag antara grup 1 dengan kedua grup lainnya pada hari ke-3 (p<0.05). Hal tersebut membuktikan bahwa terdapat peran anti-inflamasi. Pada hari ke-3 dan ke-14, jumlah makrofag grup 2 lebih sedikit dibandingkan dengan grup 3 dengan perbedaan hingga 5 kali lipat (p<0.05). Kesimpulan. Propolis menghambat jumlah makrofag 4-5 kali lebih kuat dibandingkan dengan celecoxib pada synovitis sendi lutut.

Introduction. Synovitis is an inflammation occurs in a joint marked by an increase in macrophage numbers in synovium resulting in cartilago and bone destruction by production of fibroblasts Administration of non-steroid anti inflammation drug (NSAID) in management of arthritis and synovitis has its own complications, including gastrointestinal and bleeding disorder. Propolis, a natural bee product, is recognized as one of traditional pain killers at knee joint pain containing flavonoid and caffeic acid phenolic esters (CAPE). Several studies show its anti-inflammation effect, but its effect compared to other NSAID is still unknown. Therefore the aim of the study is to compare Propolis and celecoxib anti-inflammation effect in rat with knee joint synovitis. Materials and Methods. In this experimental study, Wistar strain rats were used. They were divided into three groups. Each group were given peptidoglycan only, peptidoglycan followed by Propolis, and peptidoglycan followed by celecoxib. Scoring based on number of macrophages and synovitis degree were evaluated by immunohistochemistry CD 68 and HE staining. It was evaluated in day 1, 3, and 14. Those scores were collected and analyzed using ANOVA. Results. Increasing number of macrophages and synovitis degree for all groups occur on day 3 and continuously decreasing until day 14. There is a significant difference in number of macrophages between grup 1 and the other two groups on day 3 (p<0.05). It shows that there is an anti-inflammation effect of both propolis and celecoxib. On day 3 and 14, the number of macrophages in grup 2 were five times lower than grup 3. (p<0.05) Conclusions. Propolis anti-inflammation effect shows 4-5 folds stronger than celecoxib in knee joint synovitis.

Download: .pdf