Abstrak
Komunikasi Perempuan Pengusaha (Studi Kasus Komunikasi Perempuan Pengusaha Di Lingkungan Bisnis Maskulin )
Hirni Kifa Hazefa
Unpad
Indonesia
Unpad
komunikasi, lingkungan bisnis maskulin., Perempuan pengusaha
Penelitian ini berjudul “Komunikasi Perempuan Pengusaha (Studi Kasus Komunikasi Perempuan Pengusaha di Lingkungan Bisnis Maskulin)” oleh Hirni Kifa Hazefa, NPM. 210120120016, Universitas Padjadjaran 2014. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Paradigma yang digunakan adalah paradigma konstruktivisme. Informan dalam penelitian ini adalah 6 (enam) orang perempuan pengusaha yang menjalankan bisnisnya di lingkungan bisnis maskulin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna diri, perilaku komunikasi perempuan pengusaha dalam menjalankan perusahaannya dan strategi komunikasi perempuan pengusaha dalam mengembangkan perusahaannya di lingkungan bisnis maskulin. Hasil penelitian ini adalah Perempuan dalam memaknai dirinya sebagai pengusaha adalah sebagai berikut: pengusaha yang idealis, pengusaha profesional, komitmen tinggi terhadap pekerjaan, menjaga kepercayaan klien atau konsumen, menjaga kualitas pekerjaan, pengusaha pure bisnis untuk mendapatkan keuntungan materi dan perempuan yang memiliki visi mengembangkan perusahaan menjadi lebih baik. Perilaku komunikasi perempuan pengusaha dengan perusahaan skala kecil menggunakan pola komunikasi kekeluargaan, akrab dan santai, serta berdasarkan kedekatan emosional. Sedangkan pengusaha dengan perusahaan menengah menggunakan pola komunikasi tegas dan profesional, disesuaikan dengan komunikate serta komunikasi dengan laki-laki lebih mudah dibandingkan dengan perempuan. Dalam melakukan negosiasi dan menyelesaikan permasalahan bisnis, perempuan pengusaha terdiri dari 3 kategori perilaku komunikasi, yaitu: perilaku agresif, asertif dan pasif. Strategi komunikasi perempuan pengusaha sebagai pemimpin perusahaan dalam menyampaikan informasi mengenai produk atau jasa perusahaannya adalah melalui profil personal pengusaha, media: website, telepon, iklan koran, TV dan radio, massive promotion melalui kegiatan social serta promosi dari mulut ke mulut. Selain itu perempuan pengusaha memanfaatkan jaringan organisasi profesi untuk membangun jaringan bisnis, mendapatkan informasi mengenai perkembangan bisnis bidang tersebut, sebagai akses untuk mendapat proyek rutin, mengenal kompetitor, menjalin kerja sama dengan sesama anggota organisasi dan bisa mengukur kemampuan perusahaan mereka dan competitor.