Abstrak RSS

Hubungan Antara Persepsi Risiko Terhadap Gempa Bumi Dengan Disaster Preparedness Pada Warga Kampung Muril Rahayu

Hubungan Antara Persepsi Risiko Terhadap Gempa Bumi Dengan Disaster Preparedness Pada Warga Kampung Muril Rahayu
Mochammad Ridwan
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , , , ,

Kampung Muril Rahayu merupakan salah satu wilayah di Indoneisa yang paling rentan terhadap gempa bumi. Oleh sebab itu, disaster preparedness (perilaku persiapan menghadapi bencana) perlu dilakukan warganya untuk mengurangi dampak risiko. Banyak penelitian (Krischenbaum, 2005) menunjukkan bahwa kemunculan disaster preparedness didorong oleh persepsi terkait risiko. Mengetahui hubungan antara persepsi risiko dengan disaster merupakan hal yang penting karena kita dapat memprediksi kemunculan perilaku melalui persepsi mereka terhadap bencana yang mungkin terjadi di masa mendatang. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan metode survey melalui kuesioner. Alat ukur persepsi risiko terhadap gempa bumi disusun berdasarkan teori persepsi risiko dari Sjoberg et.al (2004), sedangkan alat ukur disaster preparedness disusun berdasarkan teori disaster preparedness dari Sutton & Tierney (2006). Penelitian dilakukan terhadap 68 warga yang setidaknya telah tinggal di Kampung Muril Rahayu selama empat tahun. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang positif antara kedua variabel. Nilai korelasi yang rendah pada variabel-varibel tersebut menandakan adanya kontibusi dari faktor lain terhadap kemunculan disaster preparedness. Responden dengan pendidikan yang lebih tinggi cenderung lebih banyak mencari informasi terkait kebencanaan. Sementara itu, perilaku yang memerlukan dukungan kemampuan ekonomi yang baik, seperti memiliki persediaan air atau obat-obatan, hanya ditampilkan oleh sebagian kecil responden. Penelitian lebih jauh mengenai hal ini perlu dilakukan

Kampung Muril Rahayu, Kabupaten Bandung Barat, is one of Indonesia’s most vulnerable region to earthquake. Thus, disaster preparedness should be taken by the residents in order to reduce the risk impact. Many research (e.g in Kirschenbaum, 2005) showed that disaster preparedness were prompted by risk related perceptions. It is important to know the relation between risk perception and disaster preparedness, so we can predict the presence of behaviors through their perception toward impending disaster. This research was conducted quantitatively, using survey method through questionnaire. The earthquake risk perception instrument was constructed based on theory of risk perception by Sjoberg et.al (2004), whereas disaster preparedness instrument was constructed based on theory of disaster preparedness by Sutton & Tierney (2004). The participant were 68 residents of Kampung Muril Rahayu who had been living there for at least 4 years. The result showed that both variables are positively correlated. Low level correlation between those variables indicated other factors contributing to the presence of behavior. Respondents with higher education tend to seek more hazard- related knowledge. While economically inclined behavior, such as providing water or medicine, were exhibited by minority of respondent. This findings have direct application for disaster managers involved in education of disaster. Further research should be considered.

Download: .PDF