Abstrak RSS

Studi Deskriptif Mengenai Penalaran Moral Pada Remaja Usia 16-18 Tahun Dalam Melakukan Perilaku Menyontek Di Sma Negeri X Jakarta

Studi Deskriptif Mengenai Penalaran Moral Pada Remaja Usia 16-18 Tahun Dalam Melakukan Perilaku Menyontek Di Sma Negeri X Jakarta
Arfianty Andaryani
Unpad
Indonesia
Unpad
, ,

Penelitian ini diawali dengan fenomena menyontek yang sering terjadi di dunia pendidikan. Terkait tujuan pendidikan Indonesia yang tertera di Undang-Undang, maka menyontek ini tidak dapat dibiarkan. Menyontek ini merupakan suatu dilema, dimana seseorang harus memutuskan apakah tindakan tersebut akan ia lakukan atau tidak. Dilema tersebut terkait dengan penalaran moral yang merupakan pertimbangan bagaimana seseorang sampai pada keputusan bahwa sesuatu itu baik atau buruk (Kohlberg, dalam Setiono, 2008). Tentunya penanaman moral sebaiknya dilakukan sehak dini, namun ketika seseorang beranjak remaja maka moral ini menjadi lebih penting karena pada masa remaja, seseorang sedang berada pada masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa dimana terjadi perubahan-perubahan dalam dirinya. Moral ini dapat dijadikan pedoman bagi remaja dalam pematangan kepribadiannya dan juga menghindarkan diri dari konflik peran, termasuk dalam kaitannya dengan menyontek itu sendiri. Penelitian ini dilakukan kepada siswa-siswi SMA Negeri X Jakarta yang berjumlah 80 orang dengan teknik sampling cluster random sampling. Karakteristik sampel penelitiannya adalah siswa kelas XI, berusia 16-18 tahun, dan pernah melakukan perilaku menyontek selama SMA. Metode penelitian yang akan digunakan adalah studi deskripif. Pengambilan dara dilakukan dengan alat ukur Defining Issues Test (D.I.T). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahap penalaran moral tidak berbanding lurus dengan perilaku menyontek karena seharusnya semakin tinggi tahapan moral seseorang, maka konsistensi perilakunya semakin terlihat.

Download: .PDF