Abstrak
Pencitraan Bandung Sebagai Daerah Tujuan Wisata: Model Menemukenali Ikon Bandung Masa Kini
Dian Indira, Slamet Usman Ismanto, Meilanny Budiarti Santoso
Unpad, SOSIOHUMANIORA Vol. 15, No. 1, Maret 2013
Indonesia
Unpad, SOSIOHUMANIORA Vol. 15, No. 1, Maret 2013
Bandung, bergeser, brand image, kebijakan pencitraan, ketidakjelasan, policies, shift, uncertainty
Penelitian ini dilatarbelakangi ketidakjelasan pencitraan ‘brand image’ kota Bandung karena masyarakatnya yang dinamis dan perkembangan wilayah yang cenderung tidak terkendali. Akibatnya pencitraan lama bergeser, sementara pembentukan pencitraan baru terhambat oleh banyak kepentingan. Tujuan penelltian ini adalah menjelaskan kondisi dan potensi Obyek wisata dan daya tarik yang dimiliki Bandung; kebijakan pemerintah terkait dengan upaya menjadikan Bandung sebagai tujuan wisata; dan proses pembentukan pencitraan ‘brand image’ kota Bandung sebagai daerah tujuan wisata, terutama dalam pandangan para tokoh masyarakat, akademlsl, budayawan, dan seniman. Metode yang digunakan adalan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian antara lain menunjukkan bahwa pariwisata di Bandung masih belum mempunyai misi dan konsep pnngembangan yang jelas serta belum didukung oleh pengaturan dan pengelolaan kota yang terencana dan konsisten, strategi yang jelas, dan implementasi nyata di lapangan yang berdampak pada pembentukan pencitraan Bandung sebagai daerah tujuan wisata.
The background of this research is the uncertainty of Bandung brand image caused by the dynamics of its society and the uncontrolled region development. While the new brand image forming is hampered by many interest, The old Image is slowly gone. The purpose of this study Is to explain the potential of many tourist destination in Bandung; the government policy to make Bandung as a tourist destination; end the process of building Bandung’s new brand linage as tourist destination, from the point of view of people, academia, end artists The method used is descriptive with qualitative and quantitative approaches. The results showed that Bandung’s tourism still does not have clear vision and development concept which has not been supported by well planned city regulation, consistent management, clear strategy, as well as the actual implementation to finally form the brand image Bandung as tourist destination.