Abstrak
Intensi Kembali Berjualan Di Jalan Pada Pedagang Kaki Lima Yang Direlokasi (Studi Pada Pedagang Blok G Tanah Abang Di Dki Jakarta)
Adrian Hartanto
Unpad
Indonesia
Unpad
intensi, pedagang kaki lima
Pasar Tanah Abang sebagai salah satu tempat berjualan yang paling ramai dan paling terkenal di Jakarta, telah mengundang banyak Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk melakukan usaha di sana. Berdasarkan Perda no. 27 Tahun 2008, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kemudian melakukan relokasi paksa pada PKL untuk berjualan di dalam gedung Blok G yang berlukasi juga di Pasar Tanah abang. Sayangnya banyak pedagang yang meninggalkan Blok G untuk kembali berjualand i jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahu intensi untuk kembali berjualan di jalan pada pedagang Blok G yang direlokasi. Penlitian ini menggunakan desain non-eksperimental dimana variabel yang ada dilihat apa adanya tanpa ada manupulasi dari peneliti, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Jumlah dari subjek dalam penelitian ini adalah 80 orang. Sebanyak 80% diantaranya memiliki intensi yang rendah untuk kembali berjualan di jalan sebagai PKL dan 20% sisanya memiliki intensi yang kuat untuk kembali berjualan di jalan sebagai PKL. Hasil perhitungan analisis regresi menunjukkan bahwa sebanyak 64,3% intensi dibentuk oleh determinan-determinan yang ada yaitu attiude toward behavior, subjective norm, dan perceived beahvior control. Contribusi dalam membentuk intensi pada perceived behavior control adalah 46,9%, attitude toward behavior 40,7% , dan subjective norm adalah 31,4%.