Abstrak RSS

Hubungan Antara Frekuensi Penggunaan Smartphone Dengan Dimensi Individuality Dan Connectedness Dalam Pola Relasi Remaja-orang Tua Pada Remaja Yang Berusia 15-19 Tahun

Hubungan Antara Frekuensi Penggunaan Smartphone Dengan Dimensi Individuality Dan Connectedness Dalam Pola Relasi Remaja-orang Tua Pada Remaja Yang Berusia 15-19 Tahun
Anggia Syalshabila Prilasha
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , ,

Masa remaja merupakan periode terjadinya perkembangan fisik, kognitif, dan sosial, sehingga pada masa ini cenderung terjadi konflik dengan orang tua karena perubahan yang terjadi pada remaja tersebut. Hubungan antara remaja dan orang tua sangat berperan dalam membantu tugas perkembangan remaja. Cooper, dkk (dalam Conger, 1991) menyatakan bahwa pemecahan terhadap kesulitan dan konflik dapat difasilitasi dengan adanya pola relasi yang baik. Pola relasi remaja dan orang tua merupakan kualitas dari hubungan dyadic yang terjadi di antara setiap individu dan terlihat dari hubungan yang saling mempengaruhi antara toleransi terhadap perbedaan antara satu dengan yang lainnya (individuality) dan ikatan emosional yang positif di antara individu (connectedness) terefleksikan dalam komunikasi antara remaja dengan orang tua. Namun seiring berkembangnya teknologi, remaja lebih sering menghabiskan waktu untuk menggunakan smartphonenya daripada berinteraksi langsung dengan orang tuanya. Seringnya remaja menggunakan smartphonenya daripada berinteraksi langsung dengan orang tua, berdampak pada tidak adanya toleransi terhadap perbedaan (individuality) dan ikatan emosional yang positif di antara remaja dan orang tua (connectedness). Penelitian ini dilakukan kepada remaja yang berusia 15-19 tahun di Bandung (N = 45) dengan menggunakan kuisioner pola relasi yang mengacu pada teori Grotevant & Cooper (1986). Hasil penelitian ini menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0.762 dan 0.678 yang berarti tidak adanya hubungan antara frekuensi penggunaan smartphone dengan dimensi individuality dan connectedness. Penelitian ini pun menunjukan sebanyak 75,6% responden memiliki individuality tinggi dan 24,4% responden memiliki individuality yang rendah. Sedangkan untuk dimensi connectedness sebanyak 97,8% responden termasuk kategori tinggi dan 2,2% termasuk dalam kategori rendah.

Download: .PDF