Abstrak
Gambaran Self Esteem Narapidana Remaja Berdasarkan Klasifikasi Kenakalan Remaja Studi Deskriptif Mengenai Self Esteem Pada Narapidana Remaja Di Lapas Anak Bandung Dan Lapas Wanita Bandung
Aryani Rahmah Utami
Unpad
Indonesia
Unpad
klasifikasi kenakalan remaja, narapidana remaja, Self-esteem
Dari fenomena yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari terdapat suatu kesenjangan, yaitu antara teori yang mengatakan pelaku kenakalan remaja seharusnya memiliki self esteem yang rendah namun yang terdapat pada kondisi aktual yang didapatkan dari hasil penelitian sebelumnya olehDhini Andriani (2011) dan Evi Nurrahma (2013) adalah mereka memiliki self esteem yang tinggi. Sehingga penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk melihat gambaran self esteem dari para pelaku kenakalan remaja yang menjadi narapidana yang ada di Lapas Anak Bandung dan Lapas Wanita Bandung berdasarkan klasifikasi kenakalan remaja. Penelitian ini dilakukan kepada narapidana yang berada di Lapas Anak Bandung dan Lapas Wanita Bandung dan juga berusia pada rentang 12 – 21 tahun dengan jumlah sampel 36 partisipan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian kuantitatif non-eksperimental dengan pendekatan deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan teknik probability sampling dengan menggunakan stratified sampling. Hasil penelitian yang diperoleh adalah dari 36 partisipan yang telah dijadikan subjek penelitian didapatkan 20 partisipan yang memiliki skor kebohongan yang rendah dan 16 partisipan yang memiliki skor. kebohongan yang tinggi. Artinya hanya 20 partisipan tersebut yang datanya bisa diolah lebih lanjut untuk melakukan pembahasan. Dari ke-20 partisipan yang telah dilakukan analisa data didapatkan bahwa 95% atau 19 partisipan memiliki tingkat self esteem yang tinggi. Dalam masing-masing klasifikasi, hasil penghitungan tingkat self esteem yang didapatkan adalah 100% (13 partisipan) di klasifikasi kenakalan yang menimbulkan korban fisik memiliki tingkat self esteem yang tinggi, 100% (3 orang) partisipan di klasifikasi kenakalan yang menimbulkan korban materi memiliki tingkat self esteem yang tinggi, dan 75% (3 partisipan) di klasifikasi kenakalan sosial memiliki tingkat self esteem yang tinggi.