Abstrak RSS

Gambaran Intensi Golput pada Pemilih Pemula dalam Pemilihan Umum 2014

Gambaran Intensi Golput pada Pemilih Pemula dalam Pemilihan Umum 2014
Yoga Adi Prabowo
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , , , , , , ,

Golput atau golongan putih merupakan suatu bentuk perilaku untuk tidak menggunakan hak pilihnya saat penyelenggaraan pemilu berlangsung. Menurut Ajzen (2005), perilaku dapat diprediksi dari intensi individu untuk memunculkan perilaku tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan intensi melakukan golput. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Padjadjaran yang berusia 18-22 tahun yang termasuk kedalam kategori pemilih pemula. Kuesioner penelitian disusun berdasarkan Theory of Planned Behavior dari Ajzen (2005) dan disebarkan kepada 336 subyek penelitian. Dari hasil penelitian, didapatkan data sebanyak 278 mahasiswa (82,74%) memiliki intensi lemah dan 58 mahasiswa (17,26%) memiliki intensi kuat untuk melakukan golput. Intensi lemah terhadap perilaku golput sendiri diartikan sebagai ketidaksiapan atau tidak adanya kecenderungan mahasiswa untuk melakukan perilaku golput, sedangkan intensi kuat diartikan sebagai kesiapan atau adanya kecenderungan mahasiswa untuk melakukan golput. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensi mahasiswa Universitas Padjadjaran berada pada kategori intensi lemah. Hal ini disebabkan oleh nilai negative pada setiap deteriminan pembentuk intensi golput, yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi terhadap kontrol perilaku. Sedangkan determinan yang paling berkontribusi paling kuat adalah determinan norma subjektif.

White voters or blank voters is a form of behavior that abstain from voting when the elections take place. According to Ajzen (2005), behavior can be predicted from the individual intention to bring such behavior. This study aims to describe the intentions of doing abstentions. The respondence of this study were students aged 18-22 Padjadjaran University years are included in the category of new voters. Questionnaire research is based on the Theory of Planned Behavior of Ajzen (2005) and distributed to 336 respondences. The data of this research obtained to the tune of 278 students (82.74%) had weak intentions and 58 students (17.26%) have a strong intention to perform abstentions. Weak intention against abstentions behavior is defined as a student’s unreadiness or no tendency to perform the abstention behavior, while strong intention is defined as a student’s readiness or tendency to perform the abstention behavior. The results showed that the intentions of Padjadjaran University students are at a weak category. It is caused by a negative value on each deteriminan forming intentions of abstentions, that are the attitude toward behavior, subjective norms, and perceived behavioral control. While most contributing determinant that most have powerful impact is subjective norm.

Download: .PDF