Abstrak RSS

Analisis Potensi Ekonomi dan Pengarahan Pusat Pertumbuhan di Kabupaten Bandung Barat

Analisis Potensi Ekonomi dan Pengarahan Pusat Pertumbuhan di Kabupaten Bandung Barat
Endah Djuwendah, Eddy Renaldy, dan Hepi Hapsari
Unpad
Indonesia
Unpad
, , ,

The research purposes were (1) to identify economic activities that could be developed in West Bandung Regency appropriate with human and natural recources and (2) to give guidance to define growth centre that supported the regional development at West Bandung Regency. The method conducted was descriptive survey, the analysis units were 15 sub-regency in West Bandung. The results showed that the economic activity that can be developed in West Bandung regency were (a) Agricultural commodity rice and pulses in Sindangkerta, Cipatat, Gununghalu, Cikalongwetan, Cavities and Cihampelas and horticultural commodities in Lembang, Batujajar, and Parongpong and Cisarua; (b ) Farm commodity dairy cows and beef cattle in Lembang district, Cisarua, Cikalongwetan and Parongpong, buffalo and sheep commodities in cavity, commodities and goats in Cililin Cipongkor, poultry in Lembang, Cihampelas, Gununghalu, Cipeundeuy, Parongpong, Cikalongwetan, Cipatat and Cipongkor; (c) fishing Outdoor cages (KJA) in reservoirs and dams Cirata Saguling, (d) processing industry in the district Padalarang, Ngamprah, Batujajar and Cipatat, (e ) tourism in Lembang, Parongpong, Cikalongwetan, Cipatat, Cililin and Cisarua which is a major tourist destination area in West Bandung regency. Padalarang, Lembang, Cililin, and Batujajar sub- regency as the growth centre, Ngamprah, Cikalongwetan, Cipatat as the prime services centre. Parongpong, Cisarua, Sindangkerta and Cihampelas were the local service centre. Cipeundeuy, Cipongkor, Gununghalu and Rongga were the smallest services centre.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi aktivitas ekonomi yang dapat dikembangkan di Wilayah Kabupaten Bandung Barat sesuai dengan potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusianya dan (2) memberikan pengarahan penentuan pusat pertumbuhan yang mendukung pengembangan wilayah di Kabupaten Bandung Barat. Metode yang digunakan adalah survey deskriptif, unit analisisnya adalah 15 kecamatan di Kabupaten Bandung Barat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi yang dapat dikembangkan di wilayah Kabupaten Bandung Barat adalah (a) Pertanian komoditas padi dan palawija di Sindangkerta, Cipatat, Gununghalu, Cikalongwetan,Rongga dan Cihampelas serta komoditas hortikultura di Lembang, Batujajar, dan Parongpong dan Cisarua; (b) Peternakan komoditas sapi perah dan sapi potong di Kecamatan Lembang, Cisarua, Cikalongwetan dan Parongpong, komoditas kerbau dan domba di Rongga, komoditas kambing di Cililin dan Cipongkor, unggas di Lembang, Cihampelas, Gununghalu, Cipeundeuy, Parongpong, Cikalongwetan, Cipatat dan Cipongkor; (c) Perikanan Kolam jaring apung (KJA) di waduk Cirata dan waduk Saguling ; (d) Industri pengolahan di kecamatan Padalarang, Ngamprah, Batujajar dan Cipatat, (e) pariwisata di Lembang, Parongpong, Cikalongwetan,Cipatat, Cililin dan Cisarua yang merupakan kawasan tujuan wisata utama di Kabupaten Bandung Barat. Kecamatan Padalarang, Lembang, Cililin, dan Batujajar merupakan titik pertumbuhan wilayah, Kecamatan Ngamprah, Cikalongwetan,Cipatat berfungsi sebagai pusat pelayanan utama, Kecamatan Parongpong, Cisarua, Sindangkerta, Cihampelas sebagai pusat pelayanan lokal, sedangkan Kecamatan Cipeundeuy,Cipongkor, Gununghalu, Rongga berfungsi sebagai pusat pelayanan terkecil.

Download: Pdf