Abstrak
Gambaran Risiko Online Pada Siswa Kelas X SMK
Astuti Rahayu Putri
Unpad
Indonesia
Unpad
internet, remaja, risiko online, siswa, smk
Masa kini internet sudah menjadi bagian dari kehidupan anak-anak dan remaja. Mereka inilah merupakan generasi yang disebut sebagai generasi digital native, yaitu generasi yang sejak lahir sudah terbiasa menggunakan perangkat digital seperti handphone dan komputer. Beck dalam konsep Risk Society menyebutkan bahwa risiko muncul dan diperkenalkan oleh modernisasi itu sendiri. Sehingga internet sebagai kemajuan teknologi yang membawa masyarakat menuju era modernisasi, dapat memunculkan aspek positif (peluang) dan aspek negatif (risiko) bagi penggunanya khususnya anak-anak dan remaja (Livingstone & Haddon, 2009). Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran risiko online pada siswa kelas X SMK swasta di Kelurahan Turangga, Kota Bandung. Rancangan penelitian yang digunakan adalah non-eksperimental deskriptif kuantitatif, menggunakan metode pengambilan data kuesioner. Penelitian ini dilakukan terhadap 135 orang siswa/i kelas X SMK Swasta di Kelurahan Turangga, Kota Bandung. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari EU Kids Online Survey II oleh Anke Görzig, Leslie Haddon, Veronika Kalmus, Sonia Livingstone (2009-2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko online yang paling banyak dialami siswa adalah penyalahgunaan data pribadi seperti komputer terserang virus, kemudian melihat tampilan seksual dan online bullying. Mayoritas bahaya (harm) akibat risiko online yang muncul berada pada kategori rendah, namun berdasarkan kategori bahaya tinggi paling banyak ada pada online bullying, kemudian diikuti dengan tampilan seksual, pesan seksual, dan pertemuan tatap muka. Selain itu, strategi coping yang paling banyak dilakukan siswa untuk mengatasi situasi bahaya (harm) ketika sedang online adalah strategi komunikatif dengan bercerita kepada teman sebaya.