Abstrak RSS

Pengaruh Berbagai Parameter Klinis Dan Radiologis Pada Angka Kejadian Koagulopati Pasien Cedera Kepala Berat Di RS. Hasan Sadikin Bandung

Pengaruh Berbagai Parameter Klinis Dan Radiologis Pada Angka Kejadian Koagulopati Pasien Cedera Kepala Berat Di RS. Hasan Sadikin Bandung
Arwinder Singh Gill, Akhmad Imron, MZ. Arifin
Unpad, Dipresentasikan pada : PIT XIX PERSPEBSI Palembang, 30 Oktober-2 November 2014
Indonesia
Unpad, Dipresentasikan pada : PIT XIX PERSPEBSI Palembang, 30 Oktober-2 November 2014
, ,

Koagulopati merupakan salah satu komplikasi akibat cedera kepala yang disebabkan pelepasan thromboplastin yang tinggi setelah kerusakan korteks serebri. Adanya koagulopati dapat menyebabkan keadaan hipo maupun hiperkoagulobilitas dengan konsekuensi iskemai maupun perdarahan otak. Selain parameter laboratorium, temuan klinis dan radiologis berpengaruh terhadap terjadinya koagulopati pada pasien cedera kepala. Penentuan koagulopati dalam perjalanan penyakit dapat membantu memprediksi terjadinya kerusakan otak lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan studi analitik cross sectional retrospektif pasien cedera kepala berat yang dirawat di bagian kami pada tahun 2011 – 2013 dimana terdapat 144 pasien yang memenuhi kriteria. Penelitian ini mencatat berbagai parameter seperti riwayat perjalanan penyakit (jenis kelamin, usia pasien, mekanisme trauma, penggunaan helm, interval kejadian trauma), pemeriksaan fisik (GCS, reaktifitas pupil, ada tidaknya hemiparese), hasil pemeriksaan radiologis (CT scan kepala) dan pemeriksaan laboratorium (PT, aPTT, INR dan hitung trombosit) Angka kejadian koagulopati sebesar 52 pasien (36,1%) dengan parameter PT merupakan parameter laboratorium paling sensitif untuk mendiagnosa koagulopati (p=0,001). Dari berbagai parameter lainnya tersebut, yang bermakna secara statistik menentukan kejadian koagulopati adalah interval kejadian trauma (p=0,013) dan reaktifitas pupil (p=0,027). Mortalitas pasien mencapai 86 pasien (60%) dimana 36 pasien (41%) diantaranya mempunyai koagulopati. Pemeriksaan klinis yang baik disertai kadar koagulasi darah perifer (PT, aPTT dan Trombosit) dapat digunakan sebagai parameter yang praktis untuk menentukan terjadinya koagulopati pada pasien cedera kepala berat. Penentuan koagulopati awal ini penting dalam upaya penatalaksanaan pasien cedera kepala berat yang lebih baik.

Download: .PDF