Abstrak
Tetrasiklin Sebagai Salah Satu Antiblotik Yang Dapat Menghambat Pertumbuhan Staphylococcus Aureus Resisten-Metisilin (MRSA)
Yetty Herdiyati Nonong, Mieke Hemiawati S
Unpad, Presented in Bandung Dentistry 7 di Bandung 2011
Indonesia
Unpad, Presented in Bandung Dentistry 7 di Bandung 2011
MRSA, test sensitivity, Tetrasilklin, uji sensitifitas
Staphylococcus aureus resisten-Metisilin (MRSA) adalah bakteri resisten hampir terhadap banyak antibiotik terutama terhadap golongan betalaktam yang memiliki target terhadap dinding sel bakteri. Salah satu cara untuk menghambat MRSA ini yaitu dengan memilih antibiotik lain yang memiliki target yang berbeda. Salah satu antibiotik yaitu Tetrasiklin yang memiliki target terhadap proses sintesa protein bakteri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode difusi agar dengan menggunakan cakram antibiotik. Tetrasiklin (30ug). Hasil uji antibiotik terbentuknya suatu daerah hambat. Besarnya daerah hambat yang terbentuk disesuaikan dengan kreteria CSLI yaitu bila daerah hambat > 19mm dikatakan sensitif dan bila daerah hambat < 14mm maka dikatakan resisten sedangkan antara 14mm-19mm dikatakan intermediate. Penelitian ini dilakukan dengan pengujian ulang sehanyak dua kali. Hasil uji sensitifitas terhadap 30 isolat MRSA terhadap Tetrasiklin menunjukkan hasil yang berbeda, zona hambat yang terbentuk berkisar 8,76- 31,1mm. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan adanya isolat yang sensitif sebesar 46,6 % intermediet sebesar 33,3% dan resisten 20%. MRSA yang sensitif menunjukkan bahwa Tetrasiklin rnasih mampu untuk menghambat, sedangkan yang resisten diduga adanya mutasi target Tetrasiklin pada MRSA ataupun MRSA ini masih memiliki plasmid yang memiliki gen pembawa resisten terhadap Tetrasiklin.