Abstrak
Studi Kasus Mengenai Self Control Dalam Penggunaan Keuangan Pribadi Pada Mahasiswa Perantau Program S1 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Angkatan 2013 Di Jatinangor
Luisa Tita Winasti
Unpad
Indonesia
Unpad
capacity in change, Mahasiswa Perantau, monitoring, Self Control dalam Penggunaan Keuangan, standard
Survey awal terhadap sembilan mahasiswa program S1 Fakultas Psikologi angkatan 2013 yang merantau, menunjukkan kesulitan terbesar dari enam kesulitan yang umum dialami oleh mahasiswa perantau adalah masalah dalam keuangan. Hal ini terjadi karena mahasiswa sulit mengelola uang saku mereka dengan baik, bukan karena jumlah uang saku yang tidak mencukupi kebutuhan pokok mereka. Masalah pengelolaan keuangan terjadi karena adanya pembelanjaan uang secara berlebihan (belanja berdasarkan impulse buying atau sering disebut kurang memilki self control dalam penggunaan keuangan pribadi). Self control dalam penggunaan keuangan merupakan kemampuan dalam memonitor dan meregulasi pikiran serta pengambilan keputusan yang terkait dengan pengeluaran keuangan agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan (Baumeister, Haws, 2011. Terdapat tiga aspek yaitu standards, monitoring, dan capacity in change. (Baumesiter,2002(. Gambaran Self Control dalam penggunaan keuangan pribadi pada mahasiswa perantau menjadi fokus dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan studi kasus pada enam mahasiswa perantau program S1 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran angkatan 2013 dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah in-depth interview dan observasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini merujuk pada pandangan Ely (1997) yaitu analisa tematik yang terdiri dari enam tahapan. Peneliti melakukan serangkaian proses dalam mencapai credibility, tranferability, dependability dan confirmability sebagai kriteria keabsahan data atau truthworthines dalam penelitian kualitatif ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa enam mahasiswa yang menjadi subjek penelitian memiliki self control dalam penggunaan uang saku dengan kategori low begitu juga dengan ketiga aspek pembentuk self control-nya. Ini berarti bahwa keenam subjek: 1) kurang memiliki target pengeluaran dan menabung yang jelas dan konsisten, 2) tidak menetapkan alokasi keuangan terhadap seluruh kebutuhannya, 3) kurang memantau jumlah pengeluaran keuangan dan apa yang dibelanjakan, 4) kurang mempertimbangkan konsekuensi dan kemampuan keuangan sebelum melakukan keputusan pembelian, 5) tidak mampu menahan diri dari godaan yang lebih mementingkan keinginan dibandingkan dengan kebutuhan. Hasil penelitian ini hanya berlaku pada enam mahasiswa yang menjadi subjek penelitian, dan tidak bisa digeneralisasikan padaseluruh mahasiswa perantau program S1 Fakultas Psikologi pada umumnya.