Abstrak RSS

Pengaruh Latihan Keseimbangan Dengan Balok Titian Terhadap Penguasaan Koreografi Pada Anak Usia 7 Tahun Disanggar Double D Dance Bandung

Pengaruh Latihan Keseimbangan Dengan Balok Titian Terhadap Penguasaan Koreografi Pada Anak Usia 7 Tahun Disanggar Double D Dance Bandung
Rizky Ramadhan Gumilang
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , ,

Menari diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh dengan mengkoordinasikan respon terhadap musik. Seorang penari membutuhkan kemampuan untuk berkonsentrasi agar dapat menampilkan gerakan yang ada dipikirannya terhadap musik dalam menarikan suatu tarian, tidak terkecuali pada penari anak. Pada penari anak berusia 7 tahun seringkali mereka mengalami hambatan dalam mempelajari koreografi. Mereka sering melakukan kesalahan seperti salah detail gerakan, salah urutan gerakan, salah koordinasi tangan dan kaki serta belum mampu mensinkronisasi antara lagu dengan gerakan. Atensi pada anak usia 7 tahun masih mudah teralihkan oleh hal-hal lain dilingkungan sekitarnya. Hal ini membuat proses pembelajaran menjadi kurang optimal dalam menyerap materi koreografi pada anak usia tersebut. Menurut Kiphard (1982) latihan keseimbangan dengan menggunakan balok titian dapat meningkatkan fokus pada individu. Kebiasaan kebiasaan yang terbentuk membuat otot otot seperti mata, leher, kepala, tubuh, alat gerak menjadi terlatih dalam mempertahankan tubuh dalam satu posisi. Posisi tersebut membuat anak mudah untuk fokus dan dapat berkonsentrasi. Semakin terlatih otot-otot tersebut maka akan semakin mudah anak untuk berkonsentrasi. Bila anak mudah dalam berkonsentrasi maka penguasaan terhadap koreografi akan semakin baik pula. Penari usia 7 tahun disanggar double d dituntut untuk menguasai berbagai koreografi yang diajarkan pelatih setiap kali pertemuan. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan materi koreografi sebagai alat untuk mengukur kemampuan menari pada anak. Dengan pendekatan quasi-eksperimental , penelitian dilakukan dengan one group design untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil ketika pre-test dengan post-test. partisipan mempelajari 1 set gerakan dengan tiga kali pengulangan kemudian selanjutnya dilakukan satu kali pengukuran. Pengukuran dilakukan sebanyak 10 kali untuk 10 set koreografi. Materi yang diberikan pada partisipan saat pre-test sama dengan post-test namun berbeda urutan gerak. Partisipan penelitian ini adalah 3 orang penari anak usia 7 tahun di sanggar Double D Dance yang memiliki hambatan dalam mempelajari koreografi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa latihan keseimbangan dengan balok titian berpengaruh secara signifikan terhadap penguasaan koreografi pada anak usia 7 tahun dengan taraf kepercayaan 95% yaitu sebesar 0,019.

Download: .PDF