Abstrak
Ekspresi Seni Lukis Pelukis Wanita (Studi Fenomenologi Mengenai Komunikasi Nonverbal Visual dalam Mengekspresikan Diri oleh Pelukis Wanita IWPI Jabar)
Suhendra Prawirawidjaja
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
Fenomenologis, Interaksi Simbolik., Komunikasi Nonverbal Visual, Konstruksi Sosial, Pelukis Wanita
Cara penyampaian sudut pandang mengenai realitas tersebut berbeda antara seniman pria dan wanita. Wanita sendiri seperti yang kita ketahui cenderung lebih sering menggunakan komunikasi nonverbal dalam mengekspresikan perasaannya. Maka dari itu, di dalam pembuatan karya seni tentunya pelukis wanita memiliki kekayaan bahasa non verbal yang lebih banyak dan kekhasan tersendiri dibandingkan pelukis laki-laki. Subjek penelitian ini ialah pelukis wanita yang tergabung dalam Ikatan Wanita Pelukis Indonesia (IWPI). Penelitian ini menggunakan metode penelitian fenomenologis, dibantu dengan arahan teori konstruksi sosial, interaksionis simbolik serta komunikasi non verbal visual. Adapun hasil penelitian ini menyatakan bahwa (1) Makna Profesi Pelukis wanita dalam mengekspresikan diri melaui seni lukis dibagi menjadi dua kategori yaitu kategori pertama memiliki makna implisit mencakup di dalamnya sarana untuk menyalurkan pikiran imajiner pelukis wanita, sarana untuk menyalurkan hobi, sarana menyalurkan sisi spiritual, serta sarana untuk berkomunikasi secara intrapersonal. Kategori kedua mengandung makna eksplisit yaitu pembuktian diri, bentuk kebebasan berekspresi sebagai wanita, bentuk pekerjaan professional, mendapatkan kehormatan,dan menyampaikan pesan.(2) Motif pelukis wanita dalam mengkespresikan diri melalui seni lukis ada dua kategori yaitu motif diri di dalamnya tercakup mencapai rasa puas, cinta dan kebanggan diri, serta motif sosial yaitu mencari kesuksesan materi,menonjolkan sisi kewanitaan, serta hiburan. (3) Cara pelukis wanita dalam mengekspresikan diri melalui seni lukis dibagi menjadi dua kategori pertama yaitu cara non teknis di dalamnya mencakup mencari inspirasi, serta penyusunan ide. Kategori kedua yaitu teknis mencakup pemilihan media, sketsa, pemilihan warna, dan brush stroke. Adapun saran dalam penelitian ini (1) Agar pelukis wanita menciptakan lebih banyak karya dengan mengatur waktu luang tanpa melupakan peran sebagai Ibu (2) Agar para pelukis wanita dapat meningkatkan keterampilan dalam melukis dengan cara mengikuti sekolah formalmaupun non formal. (3) Agar pelukis wanita lebih berani dalam mengeksplorasi objek-objek lukisan terumama dari sisi kewanitaannya.