Abstrak
Studi Tentang Rancangan dan Uji Coba Pelatihan Peningkatan Kemampuan Menpertahankan Perhatian (PKMP) pada Anak usia 9-10 tahun yang mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian (GPP)
Musma Muis
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
ADD, GPP, Pelatihan PKMP, PKMP Training, psikoedukasi, psychoeducation, sustained attention
Pada usia sekolah, tuntutan tugas yang diberikan semakin meningkat. Peningkatan tersebut juga mengakibatkan anak harus berusaha untuk menampilkan performa yang lebih baik. Meskipun demikian, masalah-masalah pada anak usia sekolah, justru semakin terlihat beriringan dengan banyaknya tugas yang diberikan kepada mereka, dimana beberapa anak menampilkan perilaku kesulitan dalam mempertahankan perhatian sesuai dengan tuntutan tugas. Secara teoritis, masalah tersebut dapat digolongkan pada masalah Attention Deficit Disorder (ADD), yang juga dikenal sebagai Gangguan Pemusatan Perhatian (GPP). Kesulitan dalam mempertahankan atensi dapat berdampak pada kinerja anak dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Rentang perhatian yang pendek, membuat anak tidak dapat bertahan untuk menyelesaikan tugas hingga selesai dan benar. Kondisi tersebut jika terus dibiarkan dapat mengganggu hampir semua aspek kehidupan anak, terutama dalam proses belajar. Pelatihan Peningkatan Kemampuan Mempertahankan Perhatian (PKMP) merupakan serangkaian aktivitas yang disusun secara sistematis, berdasarkan pendekatan psikoedukasi dari Vallet (1969) dan teori Sustained Attention dari Flick (1998) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mempertahankan perhatian dalam rentang waktu tertentu pada anak usia 9-10 tahun yang mengalami GPP. Aktivitas ini diterapkan secara repetisi selama 8 hari berturut-turut, dimana anak diberi tugas untuk memasukkan Apel dalam keranjang dengan cara menekan tombol “Spacebar” ketika layar monitor menampilkan buah Apel yang bergerak. Penelitian ini menggunakan metode Single-Subject Design tipe A-B-A Design, dimana pengukuran dilakukan pada fase A (Baseline) dan pada kondisi B (Treatment). Pengukuran kemudian dilanjutkan pada pada kondisi A (Post treatment) sebagai kontrol untuk fase B, sehingga memungkinkan untuk menarik kesimpulan adanya hubungan fungsional antara variabel bebas dan variabel terikat. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur sustained attention dalam penelitian ini adalah Sustained Attention to Response Task (SART). Hasil penelitian ini, dilihat berdasarkan pola grafik yang mengalami peningkatan pada fase B dibandingkan dengan fase A. Hasil juga dilihat dari rata-rata skor benar pada fase B, yang lebih besar dibandingkan dengan rata-rata skor benar pada fase A, dimana rata-rata skor benar pada fase A (Baseline) = 82,67 %, fase B (Treatment) = 95 %, dan fase A (Post treatment) = 85,48 %.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa Rancangan Pelatihan peningkatan Kemampuan Mempertahankan Perhatian (PKMP) yang telah disusun dapat meningkatkan kemampuan Sustained Attention pada anak yang mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian (GPP) usia 9-10 tahun
At school age, the demand of a given task increases. It also resulted that the children should attempt to display a better performance. Nevertheless, the problems in school-age of the children, even more visible with many tasks assigned to them, where some children show the difficulties on their behaviors in sustaining attention in accordance with the demands of the task. Theoretically, the problem can be classified on the problem of Attention Deficit Disorder (ADD), which is also known as Gangguan Pemusatan Perhatian (GPP). Difficulty in sustaining attention may have an impact on children’s performance in carrying out the tasks assigned. Short attention span, makes children can not survive to complete the task correctly. These conditions left continuously, they can disrupt almost all aspects of the children’s life, especially in the learning process. Peningkatan Kemampuan Mempertahankan Perhatian (PKMP) training is a series of activities organized systematically, based on psychoeducation approach of Vallet (1969) and the theory of Sustained Attention of Flick (1998) which aims to improve the ability to sustain attention over time in children aged 9-10 years experience GPP. This activity applied reps for 8 consecutive days, where children are given the task to incorporate apples in a basket by pressing the “Spacebar” keys when the screen displays a moving apple fruit. This study uses Single-Subject Design: A-B-A type, where the measurement is done in phase A (Baseline) and the condition B (Treatment). Measurement then continued on the condition of A (Post treatment) as a control for phase B, making it possible to deduce the existence of a functional relationship between independent variables and the dependent variable. Sustained Attention Measurements in this study is Sustained Attention to Response Task (SART). The results of this study, seen by the chart patterns that have had the increase in phase B compared with phase A. The results are also seen from the average correct scores in phase B, which is greater than the average correct score in phase A, where the average correct scores in phase A (Baseline) = 82.67%, B (treatment) = 95% phase, and phase A (post treatment) = 85.48%. Based on the result of research, it can be concluded that the design of Peningkatan Kemampuan Mempertahankan Perhatian (PKMP) training that had been developed, can improve the ability Sustained Attention in Aged 9-10 Years Children with Attention Deficit Disorders.