Abstrak
Interpretasi dan Aspek Legalitas Hasil Pemeriksaan Laboratorium pada HIV/AIDS
Agnes R Indrati
Universitas Padjadjaran, Simposium sehari: Laboratory Update in Infectious Disease Treatment as Millenium Development Goals (MDGs) Achievement Challenge Bandung 2015
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Simposium sehari: Laboratory Update in Infectious Disease Treatment as Millenium Development Goals (MDGs) Achievement Challenge Bandung 2015
HIV/AIDS
Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan krisis kesehatan terbesar yang dihadapi dunia saat ini. UNAIDS melaporkan bahwa sampai tahun 2008, pandemiHIV/AIDS telah menyebabkan kematian 25 juta orang dan 30 juta orang hidup dengan HIV/AIDS. Tanpa penatalaksanaan yang baik, 3juta orang akan meninggal tiap tahunnya. Sekitar 6,7 juta orang yang membutuhkan terapi antiretrovirus dan sebagian besar diantaranya tinggal di negara-negara Asia dan Afrika. Diagnosis infeksi HIV merupakan awal untuk penatalaksanaan pasien HIV dan diagnosis HIV seringkali ditegakkan berdasarkan deteksi antibodi terhadap HIV. Dalam menentukan kriteria pengobatan ARV selain klinis, laboratorium memegang peranan penting bukan saja sebagai penegakkan diagnosis tapi juga sebagai pemantau perjalanan penyakit. Pemeriksaan anti-HIV digunakan untuk menegakkan diagnosis, menentukan angka kesakitan infeksi HIV/AIDS melalui surveilans, mengamankan darah transfusi dan transplantasi jaringan.