Abstrak
Model Pembiayaan Pra Panen Pada Rantai Pasok Agribisnis Berdasarkan Sistem Produksi Komoditas Cabai Merah Dengan Orientasi Pasar Terstruktur
Eddy Renaldi, Tuti Karyani, Agriani Hermita Sadeli, Hesty Nurul Utami
Universitas Padjadjaran, Jurnal Sosiohumaniora Vol 15, No.3 , November 2013. ISSN: 1411-0911. LPPM Unpad
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Jurnal Sosiohumaniora Vol 15, No.3 , November 2013. ISSN: 1411-0911. LPPM Unpad
Cabai Merah, finance, pasar terstruktur, Pembiayaan, rantai pasok, red chili, structured market, Supply Chain
Fluktuasi harga cabai merah yang cukup tinggi saat ini ini disebabkan oleh pasokan cabai merah dari sentra produksi ke pasar yang tidak berkesinambungan dan tidak terstruktur sebagai akibat petani yang tidak mengembangkan basis produksi. Salah satu komponen pengembangan basis produksi cabai merah di Indonesia adalah komponen keuangan yang dapat dilakukan melalui Supply Chain Financing dimana resiko dan pengembalian dari penyedia keuangan ditanggung bersama oleh pelaku dalam rantai pasok. Komponen keuangan berupa modal usaha di sistem produksi menjadi salah satu kendala pengembangan agribsnis cabai merah, karena sulitnya memperoleh bantuan pembiayaan akibat karakteristik usaha agribisnis dan risiko yang ditimbulkannya. Model pembiayaan pra panen pada rantai pasok agribisnis akan memperkuat pengembangan basis produksi yang selanjutnya dapat diperluas menjadi klaster agribisnis cabai merah di Jawa Barat, bahkan dapat direplikasi pada tingkat nasional. Melalui pembiayaan rantai pasok diharapkan dapat meningkatkan pengembalian atas investasi dan pertumbuhan dan daya saing rantai pasok itu. Riset aksi ini dilakukan melalui metode studi kasus melalui identifikasi Value Stream Mapping dan pendekatan pemodelan kualitatif yang dilakukan di salah satu sentra produksi cabai merah di Jawa Barat, yakni Kabupaten Garut, Desa Cigedug. Untuk menghasilkan cabai dengan kualitas yang baik dan kontinyu harus didukung dengan ketersediaan sarana produksi yang sesuai dengan kebutuhan petani benih cabai dan petani cabai yang diberikan pada tingkat kelompok tani atau koperasi yang memasarkan cabai ke pasar terstruktur. Pembeli dari pasar terstruktur melalui kontrak yang memuat jumlah, kualitas dan harga cabai yang disepakati dapat menjamin kesetabilan pendapatan petani. Dalam hal ini pembeli menjadi penjamin dalam kelancaran pembayaran dari pembiayan yang diberikan kepada petani.
A high fluctuation on red chili price today is occurring due to the unsustainable supply of red chili from the production centers and the unstructured production to the markets. It is cause by farmers farming system, which not develop a production base technique. Financial factor is one of determinant component to develop red chili production base in Indonesia, which can be supported through Pre-harvest financing model for agribusiness supply chain. It is a model where risks and returns of financial providers is shared among the supply chain actors. Financial components in form of working capital for production systems are one of the main constraints for red chili agribusiness development in Indonesia. Farmers stiffness to obtain financing assistance is caused by the characteristics and the risks of red chili agribusiness. Furthermore, the proposed of this financing model will strengthen the development of production base, which can be expanded for red chili agribusiness cluster in West Java or even to be replicated for national level. Financing assistance along the supply chain is expected to improve return on investment, growth and competitiveness. Action research was conducted through a case study by identification of the Value Stream Mapping and qualitative modeling approach was took at one of red chili production center in West Java, namely Garut regency in Cigedug village. A continuous and high quality of red chili production is importantly needed for structured market with definite demand such as food industry, modern retail, or even export market can to be supported by the availability of production according to the needs of growers and nursery farmers which inform by farmer groups or co-operative as the seller for farmers commodity to the market. Buyers from structured market will give a contract agreement, which cover the supply of commodity quantity, quality specification and price and it can guarantee farmers’ income stability. Buyer will become the guarantor for the farmer payment continuity to the financing provider.