Abstrak RSS

Peran Koperasi Dalam Implementasi Program Ovop Dan Rantai Pasok Sayuran Berorientasi Pasar Modern (Role of Cooperative in Implementation OVOP Program and Vegetables Supply Chain to Modern Market Oriented)

Peran Koperasi Dalam Implementasi Program Ovop Dan Rantai Pasok Sayuran Berorientasi Pasar Modern (Role of Cooperative in Implementation OVOP Program and Vegetables Supply Chain to Modern Market Oriented)
Tuti Karyani, Deddy Ma'mun, Friska Litawati
Universitas Padjadjaran, Seminar Nasional Agribisnis Universitas Padjadjaran Penerapan Ilmu Sistem dan Kompleksitas Dalam Pengembangan Agribisnis Nasional Jatinangor, 16 November 2013
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Seminar Nasional Agribisnis Universitas Padjadjaran Penerapan Ilmu Sistem dan Kompleksitas Dalam Pengembangan Agribisnis Nasional Jatinangor, 16 November 2013
, , , ,

One Village One Product (OVOP) merupakan program pembangunan dengan pendekatan kawasan yang diterapkan di Desa Tegallega, Kecamatan Warungkondang, Cianjur. Fokus kegiatan OVOP dilakukan dengan pendekatan pengembangan agribisnis sayuran melalui penguatan peranan koperasi yaitu Koperasi Mitra Tani Parahyangan (KMTP). Bersamaan dengan itu, KMTP khususnya UUO hortikultura menjadi lembaga yang menghubungkan petani anggota koperasi dengan pasar modern, padahal selama ini kegiatan agribisnis seringkali berjalan parsial dan tidak terkoordinasi. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran KMTP dalam implementasi program OVOP dan perannya dalam rantai pasok sayuran. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan peran KMTP sebagai inisiator dari OVOP sudah cukup baik, namun OVOP sebagai suatu program yang holistik memerlukan partisipasi dari seluruh pemangku kepentingan di wilayah tersebut. Selanjutnya peran KMTP dalam rantai pasok sayuran dapat dikatakan sudah menyebar di semua subsistem terutama dominan pada subsistem pemasaran yang telah berorientasi pada pasar modern. Permasalahan yang muncul cukup klise yaitu kurangnya dana untuk membayar petani secara tunai akibat dari sistem pembayaran tunda dari pasar modern. Keberadaan pimpinan UUO hortikultur yang secara personal memberikan dana talangan dan faktor kepercayaan membuat petani tetap bertahan.

One Village One Product ( OVOP ) is a development program with the region approach that implemented in the Tegallega Village , Warungkondang district, Cianjur. The focus of activities the OVOP approach was carried out development of agribusiness vegetables through strengthening the role of cooperative ‘Koperasi Mitra Tani Parahyangan (KMTP)’. At the same time, KMTP especially UUO horticulture was an institution that connects farmers cooperative members to the modern market , but so far agribusiness activities often partial and uncoordinated. Therefore, the aim of this study was to determine how KMTP role in the implementation of OVOP programs and its role in the supply chain of vegetables. The study design used was qualitative with case study technique. The results showed KMTP role as initiator of OVOP is good enough, but OVOP as a holistic program was required the participation of all stakeholders in the region. Furthermore KMTP role in the supply chain of vegetables have spread in all subsystems, especially dominant in the marketing subsystem that has been oriented on the modern market. The problems that arise are the lack of funds to pay farmers in cash caused of delay payment system of modern market. The existence of leader UUO horticulture who personally gave bailouts and trust factor that made farmers stay afloat in the supply chain of vegetables

Download: .PDF