Abstrak
Perbandingan Analisis Nilai Tambah Kopi Arabika Dengan Metode Proses Pengolahan Kering Dan Basah (Studi Kasus Pada Malabar Mountain Coffee PT. Sinar Mayang Lestari, Kabupaten Bandung)
Resty Tyagita Aprilia, Tuti Karyani
Universitas Padjadjaran, Tujuh Puluh Tahun Bungaran Saragih dan Seminar Nasional Agribisnis, 18 April 2015
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Tujuh Puluh Tahun Bungaran Saragih dan Seminar Nasional Agribisnis, 18 April 2015
dry processing of coffee, nilai tambah, pendapatan, Pengolahan kopi kering dan basah, revenue, SOP coffee processing, SOP pengolahan kopi, value added, wet processing of coffee
Pengolahan kopi dilakukan dengan 2 cara yaitu pengolahan basah dan kering. Untuk menghasilkan olahan kopi yang menghasilkan cita rasa yang tinggi memerlukan pemenuhan SOP yang sudah ditetapkan. Penelitian dilakukan di PT. Sinar Mayang Lestari, Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. PT. Sinar Mayang Lestari melakukan pengolahan kopi secara kering dan basah dari kopi ceri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengadaan bahan baku pengolahan kopi, mengetahui SOP pengolahan kopi yang diterapkan perusahaan dan perbandingannya dengan SOP baku, serta mengetahui nilai tambah dan pendapatan yang diterima perusahaan. Desain penelitian yang digunakan yaitu desain deskriptif kualitatif dengan teknik studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pengadaan bahan baku, PT. Sinar Mayang Lestari menggunakan hasil panen dari kebun sendiri untuk pengolahan kering dan menerima hasil panen dari kebun binaan di sekitar Jawa Barat untuk pengolahan ba¬sah. Terdapat 3 ketentuan SOP pengolahan kopi perusahaan yang tidak sesuai dengan SOP baku, hasil pengolahan kering nilai tambah yang didapat sebesar 72,3 % sedangkan nilai tambah yang didapatkan dari pengolahan basah sebesar 28,69 % dan pendapatan perusahaan dalam satu periode yaitu Rp 978.599.032. Implikasinya, untuk menjaga keberlangsungan perusahaan perlu adanya portofolio usaha yang tepat antara pengolahan basah dan kering, serta untuk menjaga kualitas perlu pemenuhan SOP.
Coffee processing done in 2 methods ie wet and dry processing method. To produce highly quality and taste coffees need apllied SOP coffees recommendation. The study was conducted in PT. Sinar Mayang Lestari, Margamulya Village, District Pangalengan District, Bandung Regency. PT. Sinar Mayang Lestari perform processing of dry and wet coffee.from coffee. This study aims to determine the process of procurement of raw materials processing coffee, knowing SOP coffee processing applied by the company and comparison with standard SOP, knowing the processing dry and wet of coffee which is conducted, as well as knowing the analysis of value-added and income received by the Company. Research design used is descriptive qualitative design with case studies techniques. Data analysis consisted of the analysis of value-added, revenue analysis and descriptive analysis with quantitative and qualitative data. The results of the study shows that in the procurement of raw materials, PT. Sinar Mayang Lestari use the harvest from the plantation itself for dry processing and accept the harvest from the plantation around West Java for wet processing, there are 3 provisions of SOP coffee processing company that does not comply with the SOP standard, knowing post-harvest methods conducted by PT. Sinar Mayang Lestari namely dry and wet processing, and from the dry processing of the results obtained added value of 72.3% while the added value obtained from wet processing of 28.69% and corporate earnings in the period of Rp 978 599 032.