Abstrak
Cara Praktis Mengatur Haid Saat Ibadah Haji
Tono Djuwantono
Universitas Padjadjaran, Dipresentasikan pada: Bandung Concensus in Aerospace Medicine, Mei 2012
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Dipresentasikan pada: Bandung Concensus in Aerospace Medicine, Mei 2012
estrogen, GnRH, haid, haji, kontrasepsi, progestin
Pendarahan haid merupakan salah satu larangan bagi seorang wanita muslim untuk mengerjakan ibadah haji di tanah suci. Karena itu, ibadah haji yang memerlukan waktu sekitar 40 hari menjadi permasalahan bagi wanita muslim karena haid yang memiliki rata-rata siklus 21-35 hari sekali tidak bisa dihindari oleh setiap wanita normal yang sehat. Solusi untuk menangani masalah tersebut adalah dengan cara mengatur siklus haid, yaitu memajukan atau memundurkan haid menggunakan preparat hormonal. Mekanisme pengaturan haid dengan preparat hormonal adalah dengan menekan produksi hormon estrogen dan progesteron endogen (ovarium) melalui pemberian kombinasi hormon eksogen agar ovulasi tidak terjadi. Beberapa rejimen yang dapat diberikan untuk mengatur siklus haid meliputi pemberian progestin (turunan progesteron ataupun testosteron), penggunaan kontrasepsi oral kombinasi hormon estrogen dan progestin, serta pemberian agonis gonadotropin releasing hormone (GnRH). Pemberian preparat hormonal tersebut tidak mengakibatkan infertilitas permanen dan haid dapat kembali terjadi 2-3 hari setelah rejimen pengaturan siklus haid dihentikan.