Abstrak
Penilaian Ultrasonografi Pada Work Up Kasus Fertilitas
Tono Djuwantono
Universitas Padjadjaran, Dipresentasikan pada: Kongres Obstetri dan Ginekologi Indonesia- XV (KOGI-15). Nusa Dua, Bali 2 Juli 2012
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Dipresentasikan pada: Kongres Obstetri dan Ginekologi Indonesia- XV (KOGI-15). Nusa Dua, Bali 2 Juli 2012
fertilitas, infertilitas, ovulasi, Transvaginal, ultrasonografi
Tujuan: Mengulas peran ultrasonografi dalam investigas evaluasi infertilitas faktor wanita. Metode: Tinjauan literatur. Hasil: Infertilitas didefinisikan sebagai kegagalan untuk mencapai kehamilan yang diinginkan setelah 12 bulan hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi. Infertilitas terjadi pada kurang lebih 10-15 persen pasangan suami istri yang menikah. Pencitraan ultrasonografi merupakan cara yang efektif, mudah digunakan, aman, dan tidak invasif untuk mengevaluasi potensi kesuburan pada perempuan. Pencitraan dengan ultrasonografi transvaginal pada work up fertilitas bermanfaat untuk melihat struktur eskternal uterus, tuba fallopi, dan ovarium, memantau perkembangan folikel dalam ovarium menjelang ovulasi sehingga membantu memudahkan untuk menentukan jadwal inseminasi intrauterin sesaat sebelum ovulasi, melihat uterus dan dinding uterus, memandu insersi jarum aspirasi ketika petik oosit untuk TRB, menghitung jumlah folikel dalam ovarium untuk memperkirakan cadangan ovarium dan respon ovarium. Perubahan ovarium dan uterus secara siklik dapat dengan cepat dievaluasi dan abnormalitas seperti kista, tumor, fibroid, endometrioma, hidrosalping, dan abnormalitas kongenital dapat dengan mudah divisualisasikan sehingga memudahkan tindakan terapeutik yang tepat pada pengobatan pasangan infertil. Jumlah folikel antral dapat dihitung pada berbagai umur untuk mencari tahu reduksi populasi folikel yang merupakan suatu penanda klinis perimenopause awal yang merefleksikan reduksi potensi fertilitas. Teknologi ultrasonografi transvaginal telah banyak memberikan manfaat bagi para ahli fertilitas untuk mengevaluasi faktor infertilitas pada perempuan dan membantu meningkatkan keberhasilan teknologi reproduksi berbantu dengan modalitas yang lebih sederhana, lebih murah, dan tidak invasif. Kesimpulan: Ultrasonografi transvaginal memiliki kontribusi yang besar dalam investigasi evaluasi infertilitas faktor wanita terkait dengan organ reproduksi dan juga optimalisasi pengelolaan kasus infertilitas. Pencitraan dengan ultrasonografi transvaginal bermanfaat untuk penilaian uterus dan tuba pada kasus infertilitas secara optimal serta pemantauan ovulasi dan deteksi kelainan ovulasi.