Abstrak
Regulasi Diri Dan Perilaku Seksual Pada Remaja Sekolah Menengah Studi Komparasi Mengenai Regulasi Diri dan Perilaku Seksual Pada Siswa- siswi Sekolah Menengah Atas X dan Madrasah Aliyah Y Jatinangor
Ruth Panggabean
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
perilaku seksual, Regulasi Diri, remaja
Masa remaja (adolescence) merupakan periode transisi dari anak-anak ke dewasa yang meliputi perubahan biologis, kognitif, dan socioemotional. Perkembangan kognitif yang dialami remaja membantunya untuk mengolah informasi dari lingkungan sehingga tidak secara langsung mempengaruhi perilakunya. Oleh karena itu, individu memerlukan adanya regulasi diri agar perilaku yang dimunculkan individu tidak sekedar ditujukan untuk berespon secara refleks terhadap stimulus dari lingkungan eksternal. Adanya regulasi diri memampukan seseorang mengontrol perilakunya agar dapat sesuai dengan lingkungan. Salah satunya dalam perilaku seksual. Pada masa remaja adalah waktu individu terlibat dalam eksplorasi seksual dan memasukkan seksualitas dalam identitas mereka. Rasa ingin tahu yang tinggi dan tak pernah puas membuat mereka cenderung untuk mencoba untuk melakukan perilaku seksual. Rancangan penelitian ini adalah kuantitatif noneksperimental dengan metode penelitian komparasi. Pengolahan data dilakukan dengan uji beda Mann-Whitney pada 75 responden dari SMA X dan 26 responden dari MA Y. Diperoleh hasil perbandingan regulasi diri, z hitung (-1,484) dan p-value (0,138) artinya tidak terdapat perbedaan regulasi diri pada remaja sekolah SMA X dan MA Y. Namun, pada perilaku seksual diperoleh z hitung (-3,427) dan p-value (0,001) artinya terdapat perbedaan perilaku seksual pada remaja SMA X dan MA Y.