Abstrak
Keragaman Genetik Abalon (Haliotis sp) Berdasarkan Marka Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD)Di Perairan Bali
Juliaeta A.B. Mamesah
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
abalon, abalone, genetic diversity, keranekaragaman genetik, primer, primers, rapd-pcr
Abalon merupakan spesies laut yang memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan, mengingat permintaan yang cukup tinggi. Dengan adanya kenyataan ini dikuatirkan keberadaan dari Abalon akan terancam punah. RAPD-PCR (Polymerase Chain Reaction Random Amplified Polymorphic-DNA) adalah salah satu tehnik molecular dengan menggunakan marka yang spesifik untuk mempelajari keragaman genetika.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui keragaman genetika Abalon (Haliotis sp)yang berasal dari 4 lokasi yang berbeda di perairan Bali. Analisa di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNPAD, Bandung. Sampel DNA diekstrasi dan diamplifikasi dalam mesin PCR dengan menggunakan 5 (lima) primer;UBC 197, OPB 11, UBC 195, UBC 271 and UBC 101. Hasilnya dilakukan elektroforesis dengan gel agarose. Hasil visualisasi lokus DNA dijadikan data biner untuk menentukan nilai PIC (Polymorphic Information Content) dan He (Expected heterozygosity), sedangkan untuk melihat hubungan kekerabatan digunakan pohon filogenik (fenogram) yang dibuat dengan menggunakan software (NTSYS-pc).Hasil penelitian ini menunjukkan Abalon diperairan Bali memiliki keragaman genetik yang tinggi. Hal ini dikarenakan nilai He (expected heterozigosity) dan PIC (Polymorphic Information Content) yang relatif tinggi , yakni 0.9879 dan 0.9878. Penelitian ini juga menunjukkan Hubungan kekerabatan dengan 4 kelompok . Jarak genetik yang terletak antara 0,1538462 – 0,8750000
Abalone is a marine species that have good prospects for development, given the demand is high enough. Given this reality will concern the existence of Abalone endangered. RAPD-PCR (Polymerase Chain Reaction Random Amplified Polymorphic DNA) is one of the molecular techniques using specific markers to study genetic diversity .The purpose of this study was to determine the genetic diversity of Abalone (Haliotis sp) from 4 different locations in the waters of Bali. This research was conducted at the Laboratory of Biotechnology of the Faculty of Fisheries and Marine Science UNPAD, Bandung. DNA samples were extracted and amplified in a PCR machine using the five (5) primers; UBC 197, OPB 11, UBC 195, UBC 271 and UBC 101. The result after electrophoresis in agarose gel. Results visualization of DNA loci used binary data to determine the value of the PIC (Polymorphic Information Content) and He (Expected heterozygosity), whereas kinship used to see trees filogenik (fenogram) are made by using software (NTSYS-pc). The results of this study indicate Abalone Bali waters have high genetic diversity. This is because the value of He (expected heterozigosity) and PIC (Polymorphic Information Content) are relatively high, ie 0.9879 and0.9878. This study also shows the relationship of kinship with 4 groups. Genetic distance that lies between 0,1538462 – 0,8750000