Abstrak RSS

Estimasi Keragaman dan Kekerabatan 60 Aksesi Kerabat Liar Ubi Jalar Berdasarkan Karakter Morfologi

Estimasi Keragaman dan Kekerabatan 60 Aksesi Kerabat Liar Ubi Jalar Berdasarkan Karakter Morfologi
Tia Setiawati, Karyono, Titin Supriatun dan Agung Karuniawan
Jurusan Biologi FMIPA Unpad
Indonesia
Tia Setiawati, Karyono, Titin Supriatun dan Agung Karuniawan, Jurusan Biologi FMIPA Unpad
, ,

Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan karakterisasi, keragaman dan kekerabatan 60 aksesi kerabat liar ubi jalar asal Citatah-Jawa Barat berdasarkan 27 karakter morfologi. Analisis keragaman dan hubungan kekerabatan menggunakan analisis kluster dan analisis komponen utama (Principal Component Analysis/PCA) dengan bantuan perangkat lunak Numerical Taxonomy and Multivariate System (NTSYS) Versi 2.1. Percobaan dilakukan bulan September 2010 sampai Januari 2011 di kebun percobaan Ciparanje, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Hasil analisis kluster menghasilkan dendogram yang menunjukkan terbentuknya 2 kluster utama yaitu kluster A dan B dengan jarak koefisien ketidakmiripan 0,04-5,62. Kluster A terdiri dari 2 sub kluster yaitu A1 (57 aksesi) dan A2 (1 aksesi yaitu aksesi 71). Kluster B terdiri dari dua aksesi yaitu aksesi 152 dan aksesi L. Hasil analisis komponen utama, PCi pada aksesi-aksesi kerabat liar ubi jalar yang dievaluasi mempunyai nilai kontribusi total 52,5884 % pada PC4. Karakter-karakter yang berkontribusi terhadap variasi yang terdapat pada aksesi-aksesi tersebut meliputi karakter warna sulur sekunder, bulu sulur, bentuk daun, lobus tepi daun, jumlah lobus daun, warna urat daun, bentuk mahkota, ujung kelopak, ukuran daun, warna tangkai daun, panjang bunga, diameter sulur, panjang sulur, warna daun muda, warna daun dewasa, panjang tangkai daun, warna putik, tipe putik, lebar bunga dan bulu kelopak. Pola keeratan hubungan antar aksesi dari ubi jalar liar asal Citatah-Jawa Barat Indonesia serta tingginya tingkat keragaman genetik diantara aksesi-aksesi tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan persilangan untuk merakit varietas baru dan memperkaya keragaman genetik.