Abstrak
Laporan Penelitian Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Pelaksanaan Prosedur Kewaspadaan Universal Perawat Dalam Pencegahan Penularan HIV/AIDS Di Puskesmas Tasikmalaya
Ketua : Kusman Ibrahim, S.Kp., MNS., Anggota I : Ayu Prawesti Priambodo, S.Kep.,Ners, Anggota II : Aan Nuraeni, S.Kep.,Ners
Universitas Padjadjaran, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran
attitude, HIV/AIDS, knowledge, Pencegahan Umum, pengetahuan, Practices, praktik, Sikap, Universal Precautions
Di Indonesia, sejak tahun 1987 perkembangan jumlah kasus AIDS maupun HIV(+) cenderung meningkat pada setiap tahunnya. Tenaga keperawatan merupakan tenaga kesehatan terbanyak di rumah sakit dan memiliki kontak yang paling lama dengan pasien termasuk pasien HIV (+). Pekerjaan perawat merupakan jenis pekerjaan yang beresiko kontak dengan darah, cairan tubuh pasien, tertusuk jarum suntik bekas pasien, dan bahaya-bahaya lain yang dapat menjadi media penularan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan, sikap, dan pelaksanaan prosedur kewaspadaan universal perawat dalam pencegahan penularan HIV/AIDS. Penelitian ini menggunakan rancangan “descriptive correlation”. Delapan puluh lima responden perawat yang bekerja puskesmas Kabupaten Tasikmalaya direkrut secara “purposive sampling”. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari data Demografi, pengetahuan tentang HIV/AIDS, sikap terhadap HIV/AIDS, dan laporan diri (self-report) pelaksanaan teknik pencegahan umum penyebaran HIV/AIDS. Data yang terkumpul dianalysis dengan statistik deskriptif dan “Pearson product moment correlation” dihitung untuk menguji hubungan skor pengetahuan, sikap dengan teknik pelaksanaan pencegahan umum penyebaran HIV/AIDS. Hasil penelitian menunjukan bahwa lehih dari setengahnya responden (52%) melaporkan pernah mengalami kecelakaan kerja cedera benda tajam dari mulai tertusuk jarum suntik (31%), tergores pecahan ampul atau vial obat (18%). Kecelakaan tersebut terjadi terutama ketika melakukan penutupan kembali jarum suntik (25,5%), membuka obat ampul (17%), dan menusukan jarum suntik ke botol obat (8,5%). Lebih dari setengahnya responden (66%) memiliki pengetahuan tentang pencegahan umum terhadap penularan HIV/AIDS termasuk kategori cukup. Lebih dari setengahnya (63%) responden menunjukan sikap tidak mendukung (unfavorable) terhadap perawatan pasien HIV/AIDS. ”Mencuci tangan setelah menyentuh cairan tubuh pasien” merupakan item praktik yang selalu atau sering dilakukan responden (M=3,97 SD=0,181). Responden pun masih banyak yang melakukan menutup jarum bekas suntik sebelum dibuang ke tempat sampah (M=3,73 SD=0,660) dan hanya sedikit responden yang memakai sarung tangan ketika melaksanakan tindakan menyuntik (M=2,33 SD= 1,15). Hasil uji korelasi menunjukan bahwa skor pengetahuan tidak berhubungan secara bermakna dengan skor sikap (r = -0,050 p = > 0,05) dan praktik responden (r = -0,054 p = > 0,05), begitupula skor sikap tidak berhubungan secara bermakna dengan skor praktik (r = 0,039 p = > 0,05). Hasil penelitian ini berimplikasi bahwa langkah-langkah untuk mencegah atau meminimalkan kejadian cedera benda tajam sebagai akibat resiko kerja, perlu segera diambil oleh dan pihak terkait untuk menghindari ancaman terhadap produktifitas pelayanan keperawatan di rumah sakit. Peningkatan pengetahuan yang muthakhir, pembinaan sikap yang positif, serta evaluasi secara berkesinambungan perlu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam mencegah penularan penyakit akibat resiko kerja.
In Indonesia, the incidence of HIV/AIDS is continuing increase by the year to the year since the first case was reported in 1987. Nurses are the major parts of health care workers who have prolong contact with all kind of patients including HIV/AIDS patients. Nursing is one of the most risky occupations of gaining transmitted infection due to exposure with patients’ blood, body fluids, needle stick injury, and other mode of infection transmissions. This study was aimed to identify the relationships between nurses’ knowledge, attitude, and practices of universal precaution toward HIV/AIDS transmission. Descriptive correlation study was selected as a design of the study. Eighty-five nurses were recruited to participate in this study using “purposive sampling”. After obtaining informed consent, respondents were asked to fill in a questionnaire consisted of demographic data form, knowledge, attitude, and self-reported practices regarding universal precaution. The collected data, then they were analyzed both descriptively and inferentially by using “Pearson product moment correlation” The study revealed that over a half of respondents (52%) reported having sharp injuries including needle stick injury, glass broken, and knife cutting within one year ago. More than a half of respondents (66%) had a moderate knowledge level about universal precaution and HIV/AIDS transmission. More than a half of respondents (63%) also showed unfavorable attitude toward caring for HIV/AIDS patients. “Washing hand by touching the body fluids of patients” was selected as the most practice item that always or often performed by respondents (M=3,97 SD=0,181). Two handed needle recapping method was still commonly practiced by respondents before disposing the needle (M=3,73 SD=0,660). There was little respondents reported wearing hand gloves while injecting medication or drawing blood sample from the patients (M=2,33 SD= 1,15). There was not significant relationship between knowledge score and attitude (r = -0,050 p = > 0,05) and practice score(r = -0,054 p = > 0,05), meanwhile no relationship was found between attitude score and practice score(r = 0,039 p = > 0,05).. This study implied that prevention measures need to be taken immediately to prevent and minimize the occurrence of sharp injuries among nurses in order to assure safety working condition to improve the productivity of nursing service. Updating knowledge, developing positive attitude, and continuing evaluation should be done simultaneously to improve the nurses’ competence in preventing the occupational related-disease.