Abstrak
Pemantauan Stimulasi Ovarium Pada Program Fertilisasi In Vitro
Tono Djuwantono, Indra N.C Anwar, Wiryawan Permadi, Andi Hudono
Universitas Padjadjaran, Fertilisasi In Vitro Dalam Praktek Klinik Puspa Swara
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Fertilisasi In Vitro Dalam Praktek Klinik Puspa Swara
Fertilisasi In Vitro, Stimulasi Ovarium
Pemantauan dalam program assisted reproductive technologies (ART) adalah observasi secara kontinyu parameter awal dan respon ovarium terhadap stimulasi ovulasi serla keadaan sesudah dilakukan pengobatan stimulasi ovulasi. Pemantauan mempunyai dua tujuan : 1. Membantu klinisi untuk memilih regimen/protokol stimulasi ovulasi yang paling tepat sesuai individu dan kebutuhan dengan memodifikasi dosis dan atau cara pemberian regimen yang sedang dikenakan dengan tujuan mendapatkan hasil akhir yang paling baik. 2. Menghindari komplikasi yang mungkin timbul akibat induksi ovulasi misalnya hiperstimulasi ovarium.Dalam pemantauan terdapat tiga tahap yaitu : sebelum. selama dan sesudah stimulasi ovulasi sampai didapatkan kehamilan secara biokiamiwi atau mungkin kegagalan implantasi. Sebelum stimulasi ovulasi harus dipikirkan regimen mana yang akan diberikan. hal ini tergantung pada profil endokronologi reproduksi, kesehatan secara umum, usia, kemampuan keuangan, pengalaman dokter yang mengerjakan dan jenis program ART. Misalnya pemberian kromiten sitrat (KS). kita harus memastikan fungsi poros hipotalamus-hipofisis-ovarium masih baik dan tersedia estrogen yang cukup di dalam tubuh, akan lebih baik bila tidak ada kelainan hipofise, adrenal, tiroid yang memerlukan pengobatan khusus serta fungsi hati perlu dievaluasi apabila dalam anamnesis dan pemeriksaan fisik dicurigai adanya penyakit hati. Slimulasi dengan gonadotropin mutlak perlu fasilitas pemantauan foitkel dengan transvaginal sonografi (TVS) dan fasilitas laboratorium endokrinologi, sesuai dengan rekomendasi Carl study group evidence-based fertility treatment.