Abstrak RSS

Hubungan Merokok dengan Jumlah Lesi Stenosis Pada Penderita yang Dilakukan PCI di Rumah Sakit Hasan Sadikin Tahun 2013

Hubungan Merokok dengan Jumlah Lesi Stenosis Pada Penderita yang Dilakukan PCI di Rumah Sakit Hasan Sadikin Tahun 2013
Mardlatillah , Syarief Hidayat , Augustine Purnomowati , Toni M. Aprami
Universitas Padjadjaran, PKB-IPD XIII 2014 25-27 April 2014 Hotel Horison Bandung
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, PKB-IPD XIII 2014 25-27 April 2014 Hotel Horison Bandung
,

Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang sering disebut penyakit jantung iskemik paling sering disebabkan karena sumbatan plak ateroma pada arteri koroner. Pada PJK akibat aterosklerosis, terdapat penimbunan lemak dan zat-zat lain yang membentuk plak pada dinding arteri koroner. Plak arteri sklerosis ini menyebabkan sumbatan atau penyempitan lumen arteri koroner, sehingga aliran darah ke miokard terganggu, menimbulkan iskemia miokard. Bila plak ruptur maka terjadilah proses trombosis, yaitu pembentukan trombus yang dapat menyebabkan oklusi total arteri koroner dan menyebabkan nekrosis sel miokard. Rentetan kejadian ini memberikan manifesasi klinis muai dari angina pektoris stabil dan sindrom koroner akut (SKA) yaitu angina pektoris tidak stabil, infark miokard akut (IMA) tanpa elevasi ST, IMA dengan elvasi ST, hingga kematian mendadak. Penyakit jantung koroner masih menjadi masalah kesehatan yang serius.Usia tua, pria, merokok, hipertensi, dislipidemi, gangguan metabolisme glukosa, riwayat serangan jantung usia muda di keluarga, dan obesitas merupakan faktor risiko yang sudah jelasdan berinteraksi dalam menyebabkan terjadinya aterosklerosis arteri koroner.The Framingham study mengidentifikasi bahwa merokok dengan tekanan darah tinggi, dan kadar kolestrol tinggi merupakan faktor resiko yang utama. Selain itu, penelitian INTERHEART mengidentifikasi bahwa faktor resiko yang menjadi prediktor paling kuat untuk kejadian AMI ada kadar apoB/apoA1 rasio dan diikuti oleh merokok. Multi faktor resiko seperti merokok dan dislipidemia banyak terjadi pada usia <55 tahun untuk pria dan <65 tahun untuk wanita. Merokok 1-5 batang sehari meningkatkan risiko AMI sampai 40%.Ini dapat menghalangi efek pencegahan sekunder seperti terapi aspirin yang seharusnya dapat menurunkan risiko sampai 20%; merokok juga dapat mengurangi 75% manfaat dari statin.

Download: .PDF