Abstrak RSS

Cadangan Karbon, Kemampuan Penyimpanan Karbon Dan Upaya Perlindungan Komunitas Padang Lamun Di Perairan Pulau Pari, Teluk Jakarta

Cadangan Karbon, Kemampuan Penyimpanan Karbon Dan Upaya Perlindungan Komunitas Padang Lamun Di Perairan Pulau Pari, Teluk Jakarta
Sahbuddin Dg. Palabbi
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
, , , , , , , , ,

Informasi mengenai lamun dan fungsinya sebagai penyimpan karbon masih terbatas, terutama di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan penyimpanan karbon, menghitung total cadangan karbon dan mengetahui bentuk-bentuk upaya perlindungan yang telah dilakukan terhadap padang lamun di Perairan Pulau Pari Teluk Jakarta. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2014. Metode yang digunakan adalah gabungan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif dimaksudkan untuk mengukur cadangan karbon dan kemampuan penyimpanan karbon, sedangkan metode kualitatif dimaksudkan untuk mengetahui upaya perlindungan yang telah dilakukan terhadap padang lamun di lokasi tersebut. Data kuantitatif dianalisa dengan analisis statistik deskriptif sederhana menggunakan SPSS 16.0, sedangkan data kualitatif dianalisa mengunakan tiga jalur analisis data kualitatif sesuai metode Miles & Huberman (1992), yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan penyimpanan karbon pada komunitas padang lamun di Perairan Pulau Pari Teluk Jakarta berkisar antara 0,006-1,048 gC/m2/hari, sedangkan cadangan karbon berkisar antara 0,23-346,10 gC/m2. Adapun upaya perlindungan yang telah dilakukan terhadap padang lamun di Perairan Pulau Pari Teluk Jakarta, antara lain: (1) Pembuatan Zonasi Wisata Pendidikan dan Pendirian Daerah Perlindungan Biota Laut (DPBL) dan (2) Penyusunan Peraturan RW/Desa. Beberapa upaya perlindungan lamun yang direkomendasikan, yaitu: (1) Pembuatan dan Monitoring Permanent Sample Plot (PSP) padang lamun; (2) Pembentukan Daerah Perlindungan Lamun (DPL) atau Kawasan Konservasi Lamun (KKL); (3) Pelibatan peran serta masyarakat dalam upaya perlindungan ekosistem lamun dan (4) Penegakan hukum secara konsisten.

Information on seagrass and its function as a carbon storing in Indonesia is still limited. This study aims to measure the carbon storage capabilities, to calculate the total carbon stocks and determine the forms of protection efforts that have been made to the seagrass meadow in Pari Island, Jakarta Bay. This study was conducted in December 2014 using combination of quantitative and qualitative methods. Quantitative method intends to measure carbon stocks and carbon storage capabilities, while the qualitative method intends to determine the protective actions that have been carried out on the seagrass meadow at this site. Quantitative data were analyzed by simple descriptive statistical analysis using SPSS 16.0, while qualitative data was analyzed using three lines of qualitative data analysis according to the methods Miles & Huberman (1992): data reduction, data presentation and conclusion. The result shows that the carbon storage capacity at seagrass communities in Pari Island, Jakarta Bay ranges from 0.006 to 1.048 gC/m2/day, while the carbon stocks ranges from 0.23 to 346.10 gC/m2. Protective actions that have been made to the seagrass meadow in the Pari Island, Jakarta Bay, such as: (1) Development of Zoning Tourism Education and Establishment of Marine Protected Areas (MPAs) and (2) Arrangement of Local Regulation (Peraturan RW/Desa). Some recommended protective actions for seagrass, as follows: (1) Establishment and Monitoring Permanent Sample Plots (PSP) seagrass meadow; (2) Establishment of Seagrass Protection Areas (SPAs) or Seagrass Conservation Areas (SCAs); (3) Involvement of community participation in the protection of seagrass and (4) Consistent law enforcement.

Download: .PDF