Abstrak RSS

PLAGUE INDEX BETWEEN BLIND AND DEAF CHILDREN AFTER DENTAL HEALTH EDUCATION

PLAGUE INDEX BETWEEN BLIND AND DEAF CHILDREN AFTER DENTAL HEALTH EDUCATION
Cynthia Carissa, Jakobus Runkat, and Yetty Herdiyati
Dental Jurnal Majalah Kedokteran Gigi
Inggris
Cynthia Carissa, Jakobus Runkat, and Yetty Herdiyati , Dental Jurnal Majalah Kedokteran Gigi
, , , , , , ,

Background: Difficulty in mobility and motor coordination could affect the health at teeth and mouth. Dental health education of the blind and deaf children differs according their limitation. Blind and deaf children need a particular guidance in dental health education to promote oral hygiene as normal children do. Purpose: The objective of this study was to observe the difference of plaque index between blind and deaf children before and after dental health education. Methods: This research used purposive sampling technique. Twenty-three blind children were taken as samples from SLB-A Negeri Bandung and 31 deaf children from SLB-B Cicendo Bandung. The data were then collected through plaque index examination using modified patient hygiene performance (PHP) test. Results: The result descriptively showed that plaque index average value of 23 blind children before dental health education was 3.0725 and after, was 1.7970. On the other hand, the plaque index average of deaf children before dental health education was 2.7474 and after was 1.5. Conclusion: It is concluded that plaque index of deaf children is better than blind children before and after dental health education.

Latar belakang: Kesulitan dalam pergerakan dan koordinasi motorik akan memengaruhi kesehatan gigi dan mulut. Pendidikan kesehatan gigi dan mulut anak buta dan tuli akan berbeda tergantung tingkat kekurangan mereka. Anak tunanetra dan anak tunarungu membutuhkan pendidikan khusus berupa pendidikan kesehatan gigi untuk meningkatkan kebersihan gigi dan mulut serupa dengan anak normal. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan indeks plak antara anak-anak buta dan tuli sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan gigi. Metode: Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Dua puluh tiga anak tunanetra diambil sebagai sampel dari SLB-A Negeri Bandung dan 31 anak tunarungu dari SLB-B Cicendo Bandung. Data tersebut kemudian dikumpulkan melalui pemeriksaan indeks plak menggunakan indeks patient hygiene performance (PHP) modifikasi. Hasil: Hasil penelitian secara deskriptif menunjukkan bahwa nilai indeks plak rata-rata 23 anak tunanetra sebelum pendidikan kesehatan gigi adalah 3,0725 dan sesudah pendidikan kesehatan gigi adalah 1,7970. Sedangkan, indeks plak rata-rata anak tunarungu sebelum pendidikan kesehatan gigi adalah 2,7474 dan sesudah pendidikan kesehatan gigi adalah 1,5. Kesimpulan: Indeks plak anak tunarungu lebih baik dibandingkan dengan anak tunanetra sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan gigi.