Abstrak 
Pencegahan Dan Penanganan Gastropati OAINS
Muhammad Begawan Bestari
Universitas Padjadjaran, Himpunan Makalah Workshop Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan 2010
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Himpunan Makalah Workshop Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan 2010
gastropati, H2RA, misoprostol, OAINS, PPI, ulkus
Obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) adalah obat yang paling sering diresepkan untuk nyeri kronis. Komplikasi gastrointestinal (GI) dari pengobatan OAINS merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas. Pada sebagian besar pasien, gastropati yang diinduksi OAINS bersifat superfisial dan dapat sembuh spontan. Namun, ulkus peptikum dapat terjadi dan dapat menyebabkan perdarahan, perforasi, bahkan kematian. OAINS dapat menyebabkan kerusakan saluran pencernaan melalui kerusakan topikal dari mukosa penghalang, inhibisi sistemik sintesis prostaglandin atau kombinasi keduanya. Faktor risiko terjadinya komplikasi terkait OAINS meliputi usia> 65 tahun, riwayat adanya ulkus, penggunaan kortikosteroid atau antikoagulan bersamaan, penggunaan beberapa atau dosis tinggi OAINS. Risiko gastrointestinal distratifikasi ke dalam kelompok-kelompok berisiko rendah (yaitu tanpa faktor-faktor risiko), moderate (adanya satu atau dua faktor risiko) dan tinggi (faktor-faktor risiko multipel), riwayat komplikasi ulkus, atau penggunaan kortikosteroid atau antikoagulan secara bersamaan). Strategi terapeutik ideal dapat menyembuhkan ulkus yang terkait OAINS dan mencegah terjadinya lesi baru akibat OAINS serta komplikasinya pada pasien yang tidak dapat menghentikan terapi OAINS. Terdapat dua metoda yang digunakan untuk mencegah timbulnya ulserasi peptikum dan kerusakan mukosa pada pasien-pasien yang sedang menggunakan OAINS: (i) ko-terapi dengan PPI (proton pump inhibitior), H2RA (histamine-2-receptor antagonist) dosis-tinggi (2x), atau analog prostaglandin E1 sintetis, yaitu misoprostol; dan (ii) mengganti OAINS tradisional dengan inhibitor COX-2.Penekanan asam oleh PPI merupakan cara yang efektif untuk penyembuhan lesi gastroduodenal terkait OAINS dan merupakan terapi profilaksis yang paling efektif.